Jakarta (Antara) -- Dalam rangka meningkatkan kapasitas dan profesionalisme underwriter asuransi jiwa, BUMN reasuransi nasional, Indonesia Re bekerjasama dengan Perkumpulan Underwriter Jiwa Indonesia (PERUJI) menggelar pelatihan underwriter yang diikuti oleh 60 peserta dari perusahaan asuransi jiwa di Indonesia.




Life Reinsurance Underwriting & CEM Division Indonesia Re yang juga salah satu Wakil Ketua Peruji Radix Yunanto mengatakan, training ini sangat penting untuk membantu meningkatkan kualitas industri asuransi jiwa di Indonesia melalui peran para underwriter.




"Dalam dunia asuransi, selain pemasaran yg merupakan “ujung tombak”, ada dua hal yang memegang peranan penting di “dapur” yaitu underwriter dan aktuaris," katanya saat ditemui di sela-sela acara Training Peruji Digital Substraction Angiogram (DSA) di kantor Indonesia Re, Selasa (7/11).




Menurutnya, selain training DSA, para peserta juga mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terutama mengenai New Business Underwriting (NBUW). "Lewat update regulasi tersebut diharapkan bisa membuat bisnis asuransi berjalan dengan lancar," katannya.




Wakil Ketua Peruji lainnya, Dessy Kusumayati mengatakan, pelatihan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan mutu profesionalisme seorang underwriter, mendukung berkembangnya ilmu seleksi risiko di Indonesia dengan baik, meningkatkan pemahaman para underwriter dan mendorong pemeliharaan standar kompetensi.




"Kebanyakan underwriter belajar otodidak dari perusahaan asuransi masing-masing sehingga para underwriter memiliki pengetahuan yang berbeda-beda. Karena itu perlu forum agar pemahaman bisa sama dan peserta bisa belajar satu sama lain," katanya.




Para pembicara dalam pelatihan tersebut diantaranya adalah Kasub Instal Radio Nuklir RSPAD Gatot Subroto Mayor CKM dr. Adianto Pramono SpRad(K)RI, Ketua Bidang Strategic Initiative COO Forum AAJI Elly Susanti, Wakil Ketua Peruji Dr Dessy Kusumayati.