Jakarta (ANTARA News) - Sineas Indonesia dan Jepang kembali berkolaborasi dalam sebuah film. Kali ini, melalui film bertajuk "Laut" yang disutradara Koji Fukada.





"Laut merupakan salah satu contoh kolaborasi yang lahir dari dialog budaya antara sineas Jepang dan Indonesia. Dialog yang melahirkan kesepahaman ini diwujudkan dalam bentuk film," ujar Director General the Japan Foundation, Tsukamoto Norihisa dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.





Sejumlah aktor dan aktris dari dua negara yakni: Dean Fujioka, Adipati Dolken, Taiga, Sekar Sari, Junko Abe dan Mayu Tsuruta terlibat dalam film yang rencananya akan tayang pertengahan tahun depan di Indonesia dan awal tahun di Jepang itu.





"Syuting dilakukan di Aceh, ada cast dri pihak Indonesia dan Jepang. Rencananya akan di rilis pertengahan tahun depan di Indonesia. Tetapi menunggu world premiere dulu," ujar Co-Produser Kaninga Pictures, Giovanni Rahmadeva.




Dalam kesempatan itu, produser Nikkatsu, Naoko Komuro menilai positif perkembangan perfilman di Indonesia dan ini menjadi salah satu alasannya memutuskan bekerjasama dengan sineas Indonesia.




"Kami, dulu pernah kerjasama dengan production house Indonesia. Kami merasakan perkembangan perfilman di Indonesia, bagus. Kualitas stafnya juga, lingkungan juga memudahkan untuk syuting," kata dia.




Sementara itu, sang sutradara, mengatakan Laut terinspirasi dari kunjungan pertamanya ke Banda Aceh pada 2011 lalu, setelah tsunami di bumi Serambi Mekah itu.




"Ide dari film ini datang ketika saya pertama kali mengunjungi Banda Aceh pada Maret 2011, tepat setelah gempa bumi besar dan ketika itu baru saja terjadi di Jepang. Saat itu saya menjalani simposium tentang Joint Disaster Recovery yang digelar di Unsyiah Kuala dan Universitas Kyoto, Saya cukup mendapat culture shock mengetahui fasilitas-fasilitas yang ada kalau ada musibah," kata Koji.




Dia berharap film yang saat ini masih dalam tahap editing ini bisa diterima masyarakat Indonesia dan Jepang.