Baghdad (ANTARA News) - Para pejalan kaki dan kendaraan sepi dari jalan-jalan di Baghdad, Kamis, dengan masih berlakunya jam malam yang ketat di ibukota Irak, sehari setelah mesjid suci Syiah dibom. Jembatan-jembatan penting yang melintasi sungai Tigris yang menghubungkan daerah-daerah timur dan barat Baghdad, serta jalan-jalan kecil di dalam kota juga sepi dan hanya kendaraan-kendaraan polisi dan militer saja yang tampak mondar-mondir di jalanan. Jam malam diberlakukan dari pukul 03:00 waktu setempat Rabu, setelah dua menara emas Mesjid Al-Askari di kota utara Samarra dibom, demikian menurut laporan AFP. Ibukota Irak juga terkena jam malam antara pukul 11:00 sampai pukul 06:00 waktu setempat. Meskipun demikian, masih belum jelas kapan jam malam itu akan dilonggarkan. Para pemberontak Sunni dicurigai mengebom menara mesjid itu Rabu, 15 bulan setelah pihaknya mngebom kelompok militan Al Qaeda dalam satu bentrokan antar kelompok yang brutal. Sejak 22 Februari 2006, serangan terhadap Mesjid Samarra, Baghdad dilanda bentrokan sektarian berdarah yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas. Jam malam yang diberlakukan sejak Rabu juga tampaknya dimaksudkan sebagai upaya untuk merintangi saling balas aksi kekerasan setelah serangan terakhir, meskipun serangan-serangan terhadap mesjid Sunni di ibukota dan kota-kota terdekatnya masih dilaporkan. Pasukan Amerika Serikat dan Irak baru-baru ini digelar di ibukota Irak sebagai bagian dari tindakan keras untuk mencegah aksi kekerasan setiap hari. (*)