Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Persero meminta Pemerintah Daerah di wilayah Jabodetabek untuk ikut menata infrastruktur terkait kereta rel listrik (KRL) guna memberikan layanan terbaik bagi masyarakat.

"Saat ini jumlah penumpang KRL Jabodetabek sudah tembus satu juta penumpang per hari. Pemda harus ikut aktif memberikan solusi mengatasi lonjakan itu dengan melakukan pembenahan infrastruktur," kata Direktur Utama KAI Edi Sukmoro, di Stasiun Gambir, Jakarta, Senin.

Menurut Edi, belakangan minat masyarakat menggunakan KRL semakin tinggi seiring dengan fasilitas dan jangkauan rute perjalanan yang semakin diperluas.

"Dua tahun lalu jumlah penumpang KRL masih berkisar 500.000 per hari. Sekarang sudah melonjak dua kali lipat," ujarnya.

Namun di sisi lain, peningkatan jumlah komuter tersebut tidak diikuti dengan pembenahan infrastruktur di sekitar stasiun.

Dirut PT KAI mencontohkan, Pemda DKI Jakarta harus menata Stasiun Pasar Senen yang berhadapan dengan Terminal Bus Senen, serta di depan Stasiun Tanah Abang yang sehari-harinya macet karena angkot berhenti sembarangan.

"Pemda DKI harus cepat mengambil langkah konkret agar perjalanan penumpang KRL lebih nyaman ke tempat tujuan setelah turun dari KRL," ujarnya.

Selain itu, Edi juga mengakui perlunya penataan Stasiun Kampung Bandan.

"Dalam membenahi stasiun tidak harus menang-menangan, tapi bagaimana Pemprov DKI mampu menyelesaikan berbagai persoalan infrastruktur," tegasnya.

Selain KRL, Edi mengatakan banyak persoalan yang perlu dikoordinasi dengan dengan Pemprov DKI seperti infrastruktur MRT, LRT dan Kereta Bandara yang sedang dalam tahap pembangunan.

"Kereta Bandara akan beroperasi akhir tahun 2017. Jalur yang digunakan menggunakan jalur eksisting. Harus juga kami pikirkan agar tidak menganggu perjalanan KRL," ujarnya.

Menurut Edi, perjalanan Kereta Bandara jangan sampai mengganggu perjalanan KRL.

"Jika menunda perjalanan satu rangkaian KRL maka bisa mengganggu perjalanan sebanyak 3.000 orang penumpang," ujarnya.

Edi juga mengakui bahwa KAI terus melakukan perbaikan layanan dengan memperbaiki sistem persinyalan kereta, menambah panjang peron di sejumlah stasiun seperti Stasiun Duri.

"Persinyalan KRL yang sudah berusia tua perlu diremajakan untuk memperlancar perjalanan," ujarnya.