Jakarta (ANTARA News) - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Agustus 2017 sebesar 5,50 persen dari jumlah angkatan kerja, atau turun dibanding Agustus 2016 yang tercatat 5,61 persen.

Dari segi jumlah, terdapat sebanyak 128,06 juta penduduk angkatan kerja di Indonesia pada Agustus 2017 sehingga jumlah pengangguran pada periode tersebut mencapai 7,04 juta orang.

"TPT ada perbedaan antara di kota dan di desa. Tingkat pengangguran di kota lebih tinggi daripada tingkat pengangguran di desa," kata Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Senin.

Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 6,79 persen sedangkan TPT di perdesaan sebesar 4,01 persen. Dibanding setahun yang lalu, TPT wilayah perdesaan menurun 0,50 poin, sementara peningkatan terjadi di perkotaan sebesar 0,19 poin.

Apabila dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk sekolah menengah kejuruan (SMK) pada Agustus 2017 sebesar 11,41 persen, atau paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain.

TPT tertinggi berikutnya yaitu tingkat sekolah menengah atas sebesar 8,29 persen. Data tersebut menunjukkan ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMK dan SMA.

TPT terendah tercatat sebesar 2,62 persen terdapat pada penduduk berpendidikan sekolah dasar ke bawah.

"Untuk yang SD ke bawah TPT-nya paling rendah karena mereka biasanya tidak punya pilihan, sehingga pekerjaan apapun akan dijalani," kata Suhariyanto.

Kemudian, apabila TPT dilihat menurut provinsi, pada Agustus 2017 TPT tertinggi tercatat ada di Provinsi Maluku sebesar 9,29 persen dan TPT terendah di Provinsi Bali sebesar 1,48 persen.