Timika (ANTARA News) - Empat Satuan Setingkat Kompi (SSK) gabungan Brimob dan TNI dikerahkan ke Tembagapura, Mimika untuk mengejar Kelompok Kriminal Bersenjata/KKB yang melakukan serangkaian aksi teror penembakan akhir-akhir ini.

Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar di Timika, Senin, mengatakan jajarannya tidak main-main dalam melakukan upaya penegakkan terhadap kelompok bersenjata yang telah mengganggu keamanan warga di wilayah Distrik Tembagapura itu.

"Kami hadir di sini atas nama negara berkewajiban melindungi masyarakat. KKB yang ada di Tembagapura itu sudah melanggar aturan yang ada," kata Boy Rafli kepada wartawan usai memimpin apel gabungan personel TNI dan Polri yang akan diberangkatkan ke Tembagapura bertempat di Mako Polres Mimika, Jalan Agimuga, Mil 32, Timika.

Empat SSK personel keamanan yang diberangkatkan ke Tembagapura itu terdiri atas satu SSK Brimob Kelapa Dua berjumlah sekitar 100 orang ditambah tiga SSK personel TNI.

Mereka ditugaskan untuk menumpas gerombolan bersenjata api yang telah melakukan serangkaian aksi teror penembakan kendaraan dan fasilitas milik PT Freeport Indonesia, menembaki aparat maupun warga sipil.

Masa tugas personel TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Operasi Terpadu Penanggulangan KKB Papua di wilayah Tembagapura itu ditargetkan berlangsung hingga akhir Desember mendatang.

Menurut Kapolda, pengerahan pasukan tambahan itu untuk membantu rekan mereka yang sebelumnya sudah melaksanakan tugas pengamanan di area PT Freeport di Tembagapura dan sekitarnya.

Mantan Kadiv Humas Polri itu menegaskan pelibatan prajurit TNI dalam operasi penumpasan KKB di wilayah Tembagapura lantaran kelompok tersebut telah terbukti memiliki sejumlah senjata api untuk melakukan serangkaian aksi teror penembakan dan penyerangan kepada aparat, warga sipil maupun fasilitas milik perusahaan.

Bahkan kini penduduk yang bermukim di sejumlah perkampungan sekitar Tembagapura seperti Utikini Lama, Kimbeli, Waa-Banti, Opitawak hingga Aroanop, bahkan para pendulang emas tradisional terisolasi karena lokasi pemukiman mereka dalam kendali KKB.

Kepada aparat Brimob dan TNI yang ditugaskan ke daerah rawan konflik itu, Kapolda Papua berpesan agar mereka harus berani menghadapi kelompok yang diperkirakan memiliki senjata api sekitar belasan pucuk dengan jumlah berkisar antara 30-50 an orang tersebut.

"Kita yang mati atau mereka. Kita tidak bisa main-main dngan orang yang bersenjata. Apalagi sudah ada contoh anggota kita yang terkena tembak. Selalu wapada, hati-hati dan berani agar tidak jadi korban dan sasaran mereka," pesan Kapolda.

Ia menambahkan, upaya penumpasan KKB di wilayah Tembagapura itu masih dalam koridor hukum dengan target utama yaitu melumpuhkan orang-orang yang membawa senjata api.

"Target kita adalah orang yang membawa senjata api sebab dengan senjata api itu mereka telah melakukan pelanggaran seperti pengancaman, penyerangan, penganiayaan, bahkan pembunuhan masyarakat dan petugas. Senjata yang mereka miliki hasil rampasan dari anggota Brimob yang terbunuh tahun 2015 lalu. Itulah yang sekarang mereka gunakan untuk melakukan penyerangan," jelas Kapolda.