Korsel umumkan sanksi baru untuk Pyongyang
6 November 2017 12:02 WIB
Warga melihat laporan berita menunjukkan peluncuran rudal balistik jarak-menengah Hwasong-12 melalui layar elektronik di stasiun Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang diambil Kyodo, Rabu (30/8/2017). (Mandatory credit Kyodo/via REUTERS)
Seoul (ANTARA News) - Korea Selatan (Korsel) pada Senin mengumumkan serangkaian sanksi unilateral baru terhadap Pyongyang, sehari sebelum Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Seoul untuk lawatan Asia yang didominasi isu program nuklir Korea Utara.
Sebanyak 18 bankir Korea Utara yang ditempatkan di China, Rusia dan Libya yang diduga berhubungan dengan program senjata nuklir rezim sudah masuk daftar hitam, menurut sebuah pernyataan di situs pemerintah Korea Selatan, seperti diwartakan AFP.
"Orang-orang yang bekerja di luar negeri itu, mewakili bank Korea Utara dan terlibat dalam suplai uang yang diperlukan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal," kata seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Seoul, dikutip kantor berita Yonhap.
Ke-18 individu tersebut sebelumnya sudan dijatuhi sanksi oleh AS, dan pengumuman itu disampaikan sehari sebelum Trump dijadwalkan akan tiba di Seoul.
Langkah terbaru itu melarang individu dan entitas dari Korea Selatan melakukan transaksi dengan orang-orang yang masuk daftar tersebut.
Larangan itu sebagian besar bersifat simbolis mengingat sedikitnya hubungan ekonomi antar-Korea, namun kemungkinan besar akan menuai reaksi keras dari Pyongyang.
Tahun lalu, Korea Selatan menutup komplek industri Kaesong yang dikelola bersama, dengan mengatakan bahwa uang tunai dari pabrik tersebut disalurkan untuk program senjata Korea Utara, demikian AFP. (mu)
Sebanyak 18 bankir Korea Utara yang ditempatkan di China, Rusia dan Libya yang diduga berhubungan dengan program senjata nuklir rezim sudah masuk daftar hitam, menurut sebuah pernyataan di situs pemerintah Korea Selatan, seperti diwartakan AFP.
"Orang-orang yang bekerja di luar negeri itu, mewakili bank Korea Utara dan terlibat dalam suplai uang yang diperlukan untuk mengembangkan senjata pemusnah massal," kata seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Seoul, dikutip kantor berita Yonhap.
Ke-18 individu tersebut sebelumnya sudan dijatuhi sanksi oleh AS, dan pengumuman itu disampaikan sehari sebelum Trump dijadwalkan akan tiba di Seoul.
Langkah terbaru itu melarang individu dan entitas dari Korea Selatan melakukan transaksi dengan orang-orang yang masuk daftar tersebut.
Larangan itu sebagian besar bersifat simbolis mengingat sedikitnya hubungan ekonomi antar-Korea, namun kemungkinan besar akan menuai reaksi keras dari Pyongyang.
Tahun lalu, Korea Selatan menutup komplek industri Kaesong yang dikelola bersama, dengan mengatakan bahwa uang tunai dari pabrik tersebut disalurkan untuk program senjata Korea Utara, demikian AFP. (mu)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2017
Tags: