Kualalumpur (ANTARA News) - Pasukan militer dikerahkan untuk membantu ribuan orang terlantar di negara bagian Penang, Malaysia utara, pada Minggu saat banjir semakin tinggi setelah lebih dari 24 jam hujan lebat, kata pejabat.
Sedikit-dikitnya, 2.000 orang diungsikan dan 80 persen negara bagian dihantam angin, yang tampak seperti topan, dan hujan lebat, kata Menteri Besar Penang Lim Guan Eng dalam pernyataan seperti dilansir Reuters.
Ia mengatakan, banjir meninggi menjadi 3-4 meter. Lim juga memperingatkan di Facebook bahwa hujan diperkirakan datang lebih banyak dan menyarankan warga tinggal di rumah.
Wakil Perdana Menteri Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Dewan Keamanan Nasional sedang berkoordinasi dengan polisi dan militer untuk membantu korban banjir setelah mendapat permintaan bantuan dari Penang.
Ratusan pohon tumbang dan jalan terendam air, sehingga banyak daerah lumpuh, kata kantor berita Malaysia Bernama. Sedikit-dikitnya dua orang tewas, katanya.
"Kami tetap khawatir bahwa masih ada insiden yang tidak diinginkan karena angin kencang, yang belum pernah dialami sebelumnya, dan banjir bandang akan terulang," kata Lim kepada wartawan di Penang seperti diberitakan Bernama.
Ratusan orang diungsikan di tempat penampungan sementara setelah rumah mereka dilanda banjir atau dihancurkan badai.
(Uu.KR-DVI/B002)
Malaysia kerahkan militer untuk ungsikan ribuan korban banjir di Penang
5 November 2017 22:27 WIB
Mobil-mobil terendam banjir di George Town, Penang, Malaysia, Sabtu (4/11/2017). Foto diambil tanggal 4 November 2017. (REUTERS/Stringer)
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: