Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 138 universitas dari 14 negara Eropa dihadirkan dalam Pameran Pendidikan Tinggi Eropa (EHEF) di Jakarta mulai Sabtu ini sampai 5 November.

Pameran serupa sudah diselenggarakan di Yogyakarta pada 1 November, dan akan diselenggarakan di Palembang pada 7 November.

Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend menyatakan pameran pendidikan yang kesembilan kalinya itu bertujuan menumbuhkan minat mahasiswa Indonesia untuk belajar di Eropa, yang jumlahnya terus bertambah dari 6.300 mahasiswa pada akhir 2016 menjadi 11.000 mahasiswa saat ini.

"Setiap tahun sekitar 1.600 beasiswa diberikan kepada para siswa dan dosen dari Indonesia melalui program Erasmus+ dan beasiswa lain dari masing-masing negara Uni Eropa," kata Guerend.

Menempuh pendidikan di luar negeri dinilai penting bukan hanya untuk mendapat kualifikasi akademis, tetapi juga untuk melatih siswa mengembangkan kemandirian dan mengenal budaya baru.

Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa selama studi juga akan membantunya menjawab peluang dan tantangan pada era globalisasi serta perkembangan teknologi, khususnya untuk kembali berkontribusi kepada negaranya.

"Kami ingin menarik lebih banyak mahasiswa Indonesia karena kami percaya mereka akan membawa pengaruh yang baik untuk universitas dan mahasiswa Eropa, dalam pertukaran budaya dan membangun pemahaman bersama," kata Guerend.

Seperti tahun-tahun sebelumnya, universitas dari empat negara tujuan favorit mahasiswa Indonesia untuk belajar di Eropa adalah Inggris, Jerman, Belanda, dan Prancis.

Inggris mengirimkan lebih 34 universitas, Belanda mengirimkan 27 universitas dan Prancis serta Jerman mengirimkan belasan universitas.

EHEF sebelumnya juga telah mengakses kota-kota yang memiliki jumlah mahasiswa besar antara lain Yogyakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan Makassar.