Medan (ANTARA News) - Manajemen PT Pelindo 1 memastikan Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara akan bisa dioperasikan dalam kwartal 1 2018.

"Awal tahun 2018 sebenarnya juga sudah bisa dioperasikan, tetapi masih diuji coba," ujar Direktur Utama Pelindo 1, Bambang Eka Cahyana di Medan, Jumat.

Dia yang didampingi Direktur Bisnis, Syahputra Sembiring, mengakui, dewasa ini, progres pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung yang akan menjadi hubungan internasional dari sisi pembangunan di laut sudah mendekati rampung atau 91,7 persen.

Hanya pembangunan di sisi darat yang masih 75an persen.

"Pembangunan sisi darat agak sedikit terganggu akibat masalah lahan yang bersengketa dengan masyarakat yang mengklaim sebagai pemilik lahan," katanya.

Meski lahan bermasalah sangat sedikit atau tidak sampai satu hektare dari sekitar total lahan seluas 76 hektare, tetapi tetap saja mengganggu apalagi lokasinya berada di kawasan vital proyek yang akan dibangun.

"Mudah-mudahan semua program pembangunan berjalan lancar sehingga di periode kwartal I 2018 Pelabuhan Kuala Tanjung itu rampung dan dioperasikan," kata Bambang Eka Cahyana.

Dia menegaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung itu akan semakin strategis karena ada pengembangan kawasan industri di sekitar kawasan itu.

Bambang Eka Cahyana menyebutkan pelabuhan itu dibangun untuk membuat layanan logistik yang efisien dan kompetitif sehingga menghasilkan peningkatan daya saing nasional.

Pelabuhan Kuala Tanjung dengan kapasitas daya tampung 400 ribu teus petikemas dan 3,5 juta ton barang itu akan sangat memberi arti besar dalam perekonomian Sumut maupun secara nasional.