London (ANTARA News) - Album kedua penyanyi Inggris, Sam Smith, yang bertajuk "The Thrill of it All" yang terbit Jumat ini berisi lagu-lagu tentang kesedihan, dan rasa sakit akibat patah hati.
Ide-ide untuk menulis lagu bertema kesedihan itu muncul setelah penyanyi berumur 25 tahun itu merilis album 'In the Lonely Hour' pada tiga tahun lalu.
"Saya mengalami sedikit ketidakstabilan setelah saya merilis 'In the Lonely Hour'," kata Smith kepada AFP di sebuah studio rekaman London, mengacu pada album barunya, Jumat.
"Itu adalah tiga tahun pencarian jati diri yang mengasyikkan, mendebarkan dan patah hati," tambahnya.
Berpegang pada langkah yang ia gunakan untuk meraih sukses besar pada album perdananya, album terbaru Smith ini diisi dengan lagu-lagu yang menceritakan kisah-kisah menyedihkan tentang kehilangan cinta serta kerinduan yang panjang.
Lagu berjudul "Too Good in Goodbyes" yang menjadi tembang pertama dalam album berisi 10 lagu itu menggambarkan sebuah hubungan percintaan yang kandas.
"Baby You Make Me Crazy" yang berada di urutan ketujuh dalam susunan lagu album "The Thrill of it All" menceritakan tentang upaya untuk beranjak dari kegagalan hubungan sebelumnya.
Menulis dengan tema-tema kesedihan ternyata hal yang dianggap mudah oleh Smith.
"Ketika saya bahagia, saya tidak ingin menulis musik," kata Smith, menambahkan bahwa dia sangat bahagia.
"Tapi sama seperti orang lain, saya punya banyak waktu untuk masuk ke dalam diri saya dan berpikir mendalam dan inilah saya saat pergi ke studio untuk mengambil sebuah pena," katanya.
"Saya merasa seperti berhasil menulis sesuatu yang jujur ​​dari hati saya," katanya.
Album baru Sam Smith ceritakan kesedihan dan patah hati
3 November 2017 16:01 WIB
Penyanyi Inggris Sam Smith (Reuters)
Penerjemah: Alviansyah P
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: