"Saya pikir Kertajati akan menjadi pusat pertumbuhan baru karena Jawa Barat ini pusat pertumbuhannya hanya bertumpu di daerah Bandung, Bekasi, Bogor, dan Cirebon," ujar Bambang saat melakukan kunjungan lapangan ke Bandara Kertajati di Majalengka, Jawa Barat, Jumat.
"Nah di tengahnya ini agak kosong dan kalau tidak dibangun dengan baik nantinya tidak akan berkembang dan tidak semaju daerah lainnya dan ini tidak fair untuk warga Jabar terutama daerah sini," ujarnya menambahkan.
Oleh karena itu, lanjut Bambang, pembangunan Kertajati diharapkan menjadi penyambung di antara pusat-pusat pertumbuhan ekonomi Jabar yang selama ini terpisah di antara Bandung, Cirebon dan Bekasi-Bogor.
"Jadi pembangunan Kertajati diharapkan tidak hanya bandara dan aerocity-nya, tapi dampak ke pembangunan wilayah sekitarnya. Jadi kita mengharapkan antara wilayah Bandung, Cirebon, Bekasi, yang tadinya terpisah, nanti akan seolah-oleh dipersatukan dengan adanya Kertajati ini. Sehingga kita harapkan pemerataan di Jawa Barat akan semakin baik," kata Bambang.
Bandara Internasional Jawa Barat terletak di Kertajati, sekitar 68 kilometer dari Bandung, ibu kota Provinsi Jawa Barat. BIJB dibangun diatas lahan seluas 1.800 ha dan pembangunannya akan dibagi menjadi tiga tahap.
Pada tahap pertama pembangunan, BIJB akan mengoperasikan satu landasan terbang sepanjang 3500 meter, nantinya sendiri setelah pembangunan selesai BIJB akan memiliki dua landasan terbang.
Total area bangunan Terminal Penumpang sendiri adalah 121.000 meter persegi, yang dapat menampung 5 juta penumpang per tahun dan akan bisa menampung 18 juta lalu lintas penumpang di tahun berikutnya. Di kargo depan, 0,004 juta ton telah ditangani dalam operasi pertama, kargo keseluruhan di BIJB akan diperluas secara besar-besaran hingga mencapai 1,5 juta ton pada 2045.
Progres pembangunan
Saat ini, progres pembangunan Bandara Kertajati secara total telah mencapai 66,41 persen, dengan rincian infrastruktur jalan, drainase, lansekap, ramp simpang susun, yang dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk sudah mencapai 97,74 persen.
Sementara itu, untuk progres penyediaan fasilitas BIJB antara lain fasilitas sisi udara yaitu landasan pacu sudah mencapai 90 persen, apron 68 persen, landas lambat 92 persen, yang dikerjakan oleh Kementerian Perhubungan. Fasilitas bahan bakar pesawat yaitu hydrant pit sudah selesai 100 persen dan Depot Pengisian Pesawat Udara (DPPU) baru mencapai 5 persen yang dikerjakan oleh Pertamina.
Untuk fasilitas navigasi penerbangan yaitu pembangunan tower mencapai 82 persen dan tower set masih dalam proses lelang, dikerjakan oleh Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan (Perum LPPNPI) atau yang dikenal dengan AirNav Indonesia. Fasilitas meteorologi yang dikerjakan bersama antara PT BIJB dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yaitu gedung mencapai 99 persen dan alat masih dalam proses pengadaan.
Untuk penyambungan air yang dikerjakan oleh PDAM Kabupaten Majalengka yaitu instalasi kawasan sudah mencapai 95 persen dan instalasi dari PDAM masih dalam proses lelang. Sedangkan untuk penyambungan listrik yang dikerjakan PLN yaitu proses instalasi kawasan dan instalasi PLN sudah mencapai 96 persen.