"Jakarta Marathon komunitasnya datang, mereka berikan evaluasi bahwa ini adalah Jakarta Marathon terburuk selama lima tahun karena untuk pelari jarak jauh dan pelari mancanegara yang mengambil rute 42 kilometer ditemukan jalur nggak steril," kata Sandiaga di Lapangan Monas, Jakarta Pusat, Jumat.
Sejumlah peserta ada yang beberapa kali terpepet kendaraan bahkan viral beredar gambar peserta Jakarta Marathon yang tertabrak oleh sebuah mobil berwarna putih di depan kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) sampai ditabrak mobil fortuner putih gambarnya viral.
"Mereka minta evaluasi secara menyeluruh. Jadi saya nanti akan dipanggil penyelenggaranya untuk duduk sama-sama, tahun depan apakah rutenya bisa dipertahankan atau penyelenggaranya masih melibatkan komunitas atau keselamatan pelari belum prioritas harus diperhatikan," kata Sandiaga.
Sandiaga mengaku kaget dengan laporan yang disampaikan oleh komunitas lari, sebab awalnya ia berpikir mereka datang ke Balai Kota pada Kamis (2/11) untuk mengucapkan terima kasih atas keikutsertaannya dalam ajang tersebut. Yang terjadi justru komunitas datang dengan memuntahkan emosi mereka atas buruknya penyelenggaraan Jakarta Marathon 2017.
"Jakarta Marathon bukan punya pemprov tapi dilakukan beberapa pihak. Pemprov hanya memberikan beberapa aspek, tahun depan kita akan duduk sama-sama," kata Wagub.
Sandiaga yang sudah lima tahun terakhir mengikuti ajang Jakarta Marathon sejak 2013 sempat menilai penyelenggaraan tahun ini akan lebih baik, namun nyatanya tidak.
Berdasarkan pengakuan komunitas lari saat menemui Wagub DKI, penilaian Sandiaga keliru karena ia mendapat pengawalan dari Satuan Polisi Pamong Praja, Dinas Perhubungan DKI dan komunitas Jakarta Berlari, sehingga tidak mendapati kesemrawutan rute lintasan pelari.
"Observasi saya nggak valid karena saya dikawal teman-teman Jakarta Berlari, Satpol PP sama Dishub. Saya pikir waktu finis wah bagus yah, tapi kata mereka itu karena saya di kawal," pungkasnya Sandiaga.