Washington (ANTARA News) - Pesawat pengebom milik Amerika Serikat (AS) terbang di atas semenanjung Korea sebagai bagian dari latihan pesawat tempur bersama Jepang dan Korea Selatan pada Kamis (2/11) menurut Angkatan Udara AS, beberapa hari sebelum Presiden Donald Trump tiba di wilayah itu.
Ketegangan meningkat terkait program rudal balistik dan atom Pyongyang, yang dalam beberapa bulan terakhir mengujicoba rudal balistik antar-benua dan meluncurkan ledakan nuklir keenamnya.
Penerbangan pesawat pengebom B-1B Lancer supersonik di wilayah itu selalu memicu kemarahan Korea Utara, yang pada Jumat pagi mengecam latihan itu sebagai aksi intimidasi.
Dua pesawat B-1B lepas landas dari Pangkalan Angkatan Udara Andersen di Guam, dan diikuti oleh pesawat tempur Angkatan Pertahanan Udara Jepang di wilayah udara bagian barat Jepang menurut Angkatan Udara Pasifik AS dalam satu pernyataan yang dikutip AFP.
"Pesawat Lancer kemudian melintasi daratan menuju Korea untuk berintegrasi dengan pesawat tempur Korea Selatan di Laut Kuning" menurut pernyataan itu, menambahkan bahwa pesawat itu kemudian kembali ke "stasiun induk masing-masing."
Latihan tersebut merupakan bagian dari misi "kehadiran pesawat pengebom berlanjut" di Pasifik dan "bukan respons terhadap peristiwa terbaru apa pun" menurut pernyataan tersebut.
Operasi itu dilakukan menyusul unjuk kekuatan 10 Oktober ketika dua Lancer ditampilkan dalam latihan pernerbangan gabungan malam pertama dengan Jepang dan Korea Selatan. (kn)
AS kirim pesawat pengebom supersonik ke Korea Selatan
3 November 2017 13:43 WIB
Arsip Foto. Pesawat tempur Amerika Serikat B-52 (kanan) terbang diatas Pangkalan Udara Osan, Pyeongtek, Korea Selatan, Minggu (10/1/2016). (REUTERS/Kim Hong-Ji)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2017
Tags: