Gembong teroris Bima menyerahkan diri
3 November 2017 13:26 WIB
Sejumlah petugas mengangkat peti jenazah terduga teroris jaringan Bima usai dilakukan otopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Polda NTB di Mataram, Rabu (1/11/2017). Jenazah dua orang terduga teroris berinisial MA (37) dan FJ (27) yang tewas dalam baku tembak dengan Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror dipulangkan untuk diserahkan ke pihak keluarga di Bima melalui jalan darat. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Mataram (ANTARA News) - Gembong dari kelompok teroris di Bima, Nusa Tenggara Barat, Imam Munandar alias Nandar, telah menyerahkan diri ke aparat kepolisian.
Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin di Mataram, Jumat, membenarkan bahwa Nandar menyerahkan diri pada Kamis malam pekan ini, ke Polres Bima Kota.
"Betul, saya dapat laporannya seperti itu dari wilayah, tadi malam menyerahkan diri," katanya.
Menurut informasi, Imam Munandar diduga berperan sebagai penggagas aksi penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, pada 11 September 2017.
Dalam insiden penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, Nandar bertindak sebagai eksekutor.
Dalam peristiwa penembakan itu, Nandar beraksi bersama MA alias One Dance, yang sebelumnya tewas dalam aksi baku tembak di pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, pada Senin (30/10) pagi.
Sementara di TKP kedua, dalam periode yang hampir bersamaan, MIT alias Iqbal, melancarkan aksi penembakan bersama RFJ alias Yaman, yang juga dilaporkan telah tewas bersama One Dance di pegunungan Oi Sarume.
Informasi tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan Iqbal yang saat ini telah diamankan bersama delapan warga Penatoi, Kecamatan Mpunda, Bima kota.
Nandar pada Jumat sore ini akan diberangkatkan ke Mabes Polri menyusul ke sembilan rekannya yang sudah lebih dulu diberangkatkan pada Kamis (2/11) malam.
"Sekarang yang bersangkutan masih dalam perjalanan dari Bima Kota, rencananya sore ini akan berangkat ke Jakarta (Mabes Polri) lewat Bandara Internasional Lombok (BIL)," ujarnya.
Wakapolda NTB Kombes Pol Tajuddin di Mataram, Jumat, membenarkan bahwa Nandar menyerahkan diri pada Kamis malam pekan ini, ke Polres Bima Kota.
"Betul, saya dapat laporannya seperti itu dari wilayah, tadi malam menyerahkan diri," katanya.
Menurut informasi, Imam Munandar diduga berperan sebagai penggagas aksi penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, pada 11 September 2017.
Dalam insiden penembakan dua anggota kepolisian di Bima Kota, Nandar bertindak sebagai eksekutor.
Dalam peristiwa penembakan itu, Nandar beraksi bersama MA alias One Dance, yang sebelumnya tewas dalam aksi baku tembak di pegunungan Oi Sarume, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, pada Senin (30/10) pagi.
Sementara di TKP kedua, dalam periode yang hampir bersamaan, MIT alias Iqbal, melancarkan aksi penembakan bersama RFJ alias Yaman, yang juga dilaporkan telah tewas bersama One Dance di pegunungan Oi Sarume.
Informasi tersebut didapatkan dari hasil pemeriksaan Iqbal yang saat ini telah diamankan bersama delapan warga Penatoi, Kecamatan Mpunda, Bima kota.
Nandar pada Jumat sore ini akan diberangkatkan ke Mabes Polri menyusul ke sembilan rekannya yang sudah lebih dulu diberangkatkan pada Kamis (2/11) malam.
"Sekarang yang bersangkutan masih dalam perjalanan dari Bima Kota, rencananya sore ini akan berangkat ke Jakarta (Mabes Polri) lewat Bandara Internasional Lombok (BIL)," ujarnya.
Pewarta: Dhimas Budi Pratama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: