Pekanbaru (ANTARA News) - Legenda bulutangkis nasional dan peraih medali emas Olimpiade, Candra Wijaya, memberi motivasi pada pebulutangkis usia dini di Kota Pekanbaru, di sela kejuaraan Sirkuit Nasional (Sirnas) Milo Badminton Competition 2017, Jumat.
Sekitar 40 pebulutangkis belia dari usia 11 hingga 13 tahun terlihat antusias mengikuti kursus singkat Candra Wijaya di GOR Remaja Pekanbaru sejak pagi.
Mereka mendapat kesempatan untuk bertanding langsung satu lawan satu dengan peraih medali emas Olimpiade Sydney tahun 2000 itu.
Candra menilai ada beberapa calon atlet usia dini yang berbakat di Pekanbaru, sehingga ia menawarkan untuk masuk ke klub badminton miliknya.
"Ayo, yang bisa menang lawan saya, nanti bisa masuk ke klub milik saya gratis," ucapnya.
Ia berpesan kepada anak-anak agar serius mempelajari teknik dasar bulutangkis untuk mahir bermain. Mulai dari cara memang raket, cara servis dan memukul hingga berlari perlu diperhatikan secara seksama.
"Semua harus dipelajari dari teknik dasarnya," pesan Candra.
Selain itu, ia memotivasi pebulutangkis usia dini untuk tidak ragu memilih bulutangkis sebagai profesi. Ia menilai, olahraga tersebut sudah berkembang dan kalau ditekuni secara profesional, dapat membawa kebanggaan bagi Indonesia dan juga memberi materi yang tidak sedikit.
"Sekarang ini kejuaraan bulutangkis hadiahnya besar," ujarnya.
Ajang kompetisi bulu tangkis SIRNAS-MILO Badminton Competition kembali hadir di Pekanbaru untuk ketiga kalinya. Tahun ini program tersebut semakin diperkaya dengan penambahan kategori usia baru, yaitu Usia 11 tahun atau U-11, melengkapi kategori usia 13 tahun dan 15 tahun (U-13 dan U-15).
"Kami ingin memperkenalkan olahraga bulu tangkis sejak dini karena tidak hanya terkait kemampuan teknis, kami juga yakin bahwa olahraga dapat turut mengajarkan nilai-nilai kehidupan seperti pantang menyerah, sportivitas, percaya diri dan kerja sama tim," ucap Business Executive Officer Beverages Business Unit PT Nestl Indonesia Prawitya Soemadijo dalam siaran persnya yang diterima Antara.
Kejuaraan ini berlangsung pada 29 Oktober hingga 3 November 2017, dan turut menghadirkan legenda bulu tangkis Indonesia, Candra Wijaya dan Ricky Soebagdja.
Sementara Candra Wijaya berbagi teknik dasar bermain bulu tangkis kepada anak-anak usia Sekolah Dasar pada sesi coaching clinic, Ricky Soebagdja akan berbagi informasi dengan para ibu mengenai pentingnya asupan nutrisi bagi anak aktif di Kelas Nutrisi.
Untuk kali ini ada 639 pebulutangkis dari 67 klub diseluruh Indonesia tercatat ambil bagian dalam kegiatan tersebut.
Sebanyak 56 peserta dari kategori kelompok U-11, U-13 dan U-15 telah memasuki babak semifinal.
Para juara SIRNAS-MILO Badminton Competition akan mendapatkan poin sesuai dengan kategori kelompok usia yang akan memengaruhi peringkat peserta di PBSI. Pada kelompok usia U-11, juara satu mendapatkan 150 poin, juara dua mendapatkan 127,5 poin dan juara tiga 105 poin.
Sementara pada kelompok usia U-13, juara satu mendapatkan 200 poin, juara dua 170 poin dan juara tiga 140 poin. Sedangkan untuk kelompok usia U-15 juara satu akan mendapatkan 300 poin, 255 poin untuk juara dua, serta 210 poin untuk juara tiga.
Selain itu, keikutsertaan dalam kompetisi sirkuit nasional juga menjadi salah satu syarat untuk proses seleksi Pelatnas.
Candra Wijaya memotivasi pebulutangkis usia dini Pekanbaru
3 November 2017 11:45 WIB
Candra Wijaya (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Pewarta: FB Anggoro
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: