Masyarakat siap ramaikan parade Surabaya Juang
3 November 2017 11:35 WIB
Surabaya Membara Sejumlah pejuang Indonesia melawan pasukan Inggris pada pementasan drama kolosal Surabaya Membara di Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11) malam. Drama kolosal yang menceritakan perjuangan rakyat Indonsesia melawan dan mempertahankan kemerdekaan tersebut dalam rangka memperingati Hari Pahlawan pada 10 November dan memberikan edukasi kepada masyarakat yang menyaksikan. (ANTARA FOTO/Zabur Karuru) ()
Surabaya (ANTARA News) - Sejumlah elemen masyarakat siap meramaikan agenda tahunan Surabaya Parade Juang pada Minggu pekan ini dengan menampilkan aksi teatrikal perjuangan Arek-Arek Suroboyo saat melawan sekutu pada tahun 1945.
Kabid Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Retno Hariati, di Surabaya, Jumat, mengatakan elemen masyarakat itu seperti Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), PNS Pemkot Surabaya, komunitas seni, mahasiswa/pelajar.
"Gaung agenda Parade Surabaya Juang ini sudah menasional. Kami berupaya agendakan ini sebagai event nasional. Ini sudah dapat lisensi dari Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Untuk tahun ini, Parade Surabaya Juang yang menempuh rute dari Jalan Pahlawan menuju kawasan Taman Bungkul, akan lebih banyak menampilkan aksi teatrikal. Sedikitnya ada 28 unsur komunitas yang akan ikut tampil dalam agenda ini.
Ketua Komunitas Surabaya Juang, Herry Lentho menyampaikan Parade Surabaya Juang akan menempuh rute sejauh 6,5 kilometer dari Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Bungkul.
Menurutnya, parade akan diawali dengan teatrikal Sumpah Pregolan (sumpah merdeka atau mati). "Nanti ada yang memerankan tokoh Gubernur Suryo lalu memberikan plakat (prasasti perang kemenangan perjuangan Surabaya) kepada bu wali kota," ujarnya.
Selain di kawasan Tugu Pahlawan, teatrikal juga akan digelar di kawasan Siola, yakni perang TKR laut, kemudian teatrikal perobekan bendera belanda di Hotel Mojopahit yang dilanjutkan pembacaan puisi "Surabaya" karya K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus). Kemudian teatrikal perang 10 November di depan Grahadi, lalu di Tugu Bambu Runcing dan Polisi Istimewa-Santa Maria.
"Intinya, yang berbeda tahun ini, kalau dulu parade lebih banyak jalan, sekarang sosiodrama. Ada urutan cerita dari awal hingga akhir. Ada 350 pecinta sejarah yang akan ikut serta yakni ada dari Kalimantan, Sulawesi. Ibaratnya, Parade Surabaya Juang ini merupakan hari rayanya pecinta sejarah," katanya.
Kabid Destinasi Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surabaya, Retno Hariati, di Surabaya, Jumat, mengatakan elemen masyarakat itu seperti Forum Pimpinan Daerah (Forpimda), PNS Pemkot Surabaya, komunitas seni, mahasiswa/pelajar.
"Gaung agenda Parade Surabaya Juang ini sudah menasional. Kami berupaya agendakan ini sebagai event nasional. Ini sudah dapat lisensi dari Kementerian Pariwisata," ujarnya.
Untuk tahun ini, Parade Surabaya Juang yang menempuh rute dari Jalan Pahlawan menuju kawasan Taman Bungkul, akan lebih banyak menampilkan aksi teatrikal. Sedikitnya ada 28 unsur komunitas yang akan ikut tampil dalam agenda ini.
Ketua Komunitas Surabaya Juang, Herry Lentho menyampaikan Parade Surabaya Juang akan menempuh rute sejauh 6,5 kilometer dari Tugu Pahlawan dan berakhir di Taman Bungkul.
Menurutnya, parade akan diawali dengan teatrikal Sumpah Pregolan (sumpah merdeka atau mati). "Nanti ada yang memerankan tokoh Gubernur Suryo lalu memberikan plakat (prasasti perang kemenangan perjuangan Surabaya) kepada bu wali kota," ujarnya.
Selain di kawasan Tugu Pahlawan, teatrikal juga akan digelar di kawasan Siola, yakni perang TKR laut, kemudian teatrikal perobekan bendera belanda di Hotel Mojopahit yang dilanjutkan pembacaan puisi "Surabaya" karya K.H. Mustofa Bisri (Gus Mus). Kemudian teatrikal perang 10 November di depan Grahadi, lalu di Tugu Bambu Runcing dan Polisi Istimewa-Santa Maria.
"Intinya, yang berbeda tahun ini, kalau dulu parade lebih banyak jalan, sekarang sosiodrama. Ada urutan cerita dari awal hingga akhir. Ada 350 pecinta sejarah yang akan ikut serta yakni ada dari Kalimantan, Sulawesi. Ibaratnya, Parade Surabaya Juang ini merupakan hari rayanya pecinta sejarah," katanya.
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: