Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla optimistis perekonomian Indonesia ke depan akan lebih baik seiring dengan perbaikan kondisi dan situasi ekonomi dunia yang lebih baik.

"Pertama ekonomi dunia lebih baik dari sebelumnya," kata Wakil Presiden, saat memberikan pidato kunci Prospek Ekonomi Indonesia 2018 dalam makan pagi bersama Persatuan Wartawan Indonesia di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan, pada akhir 2017 dan awal 2018, perekonomian dunia semakin baik. Hal ini ditandai dengan semakin meningkatnya harga-harga komoditas yang sebelumnya jatuh.

Seperti harga batubara saat ini sudah mendekati 100 dolar per ton, begitu pula dengan harga sawit meskipun pernah jatuh pada kisaran harga 450 dolar per ton, namun kini merangkak naik mendekati 600 dolar AS per ton. Harga minyak bumi yang telah meningkat menjadi sekitar 55 dolar AS per barel.

Oleh karena itu, menurut Wapres, penerimaan pajak dari PPn dari sektor komoditas akan meningkat begitu pula dengan PPh yang akan dibayarkan pada tahun depan.

Wapres mengatakan, upaya-upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah juga mulai memberikan hasil. Hal ini diantaranya tercermin dari indeks kemudahan berbisnis yang dibuat Bank Dunia menempatkan Indonesia tahun ini pada urutan ke-72 meningkat pesat dari sebelumnya yang berada diperingkat 91 dari 190 negara.

Seperti dilansir dari laporan Antara sebelumnya, pada laporan "Doing Business 2018" ini, posisi Indonesia tercatat telah melewati Tiongkok yang berada pada peringkat ke 78. Bank Dunia mengakui bahwa Indonesia setidaknya telah melakukan perbaikan pada tujuh indikator, yaitu simplifikasi pendaftaran usaha baru, perbaikan akses atas listrik dan efisiensi biaya pengurusan izin properti usaha.

Selain itu, menurut Wakil Presiden adalah adanya kesinambungan program kerja pemerintah sebelumnya sehingga kini banyak proyek-proyek yang telah direncanakan pada pemerintahan sebelumnya. "Artinya apa yang diawali pemerintahan 2005-2006 hasilnya akan mulai nampak pada tahun-tahun ini, itu artinya adalah bahwa ada kesinambungan kita," katanya.