Tokyo (ANTARA News) - Indeks acuan Nikkei Jepang ditutup pada level tertinggi dalam 21 tahun lebih pada Rabu, karena para investor memborong saham-saham menyusul laporan laba yang kuat sehari sebelumnya dari perusahaan-perusahaan Jepang untuk paruh pertama fiskal.

Indeks Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) bertambah 408,47 poin atau 1,86 persen, dari penutupan Selasa (31/11) menjadi berakhir di 22.420,08 poin, menandai penutupan tertinggi sejak Juli 1996.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas dari semua saham papan utama di pasar Tokyo, naik 20,75 poin atau 1,17 persen, menjadi berakhir di 1.786,71 poin.

Pialang-pialang lokal mengatakan bahwa laporan laba yang kuat dari beberapa perusahaan domestik seperti Sony Corp, dan juga prospek keuntungan yang direvisi dari perusahaan lainnya, merupakan dorongan utama untuk membeli.

Namun para analis pasar mencatat beberapa investor menahan diri menjelang peristiwa penting akhir pekan ini, termasuk data pekerjaan AS, nominasi untuk ketua baru Federal Reserve AS dan kunjungan Presiden Donald Trump ke Jepang mulai Minggu (5/11).

Saham-saham yang terkait produk minyak dan batu bara, transportasi udara dan alat listrik paling banyak mencatat keuntungan pada saat penutupan, dengan jumlah saham meningkat mengalahkan yang menurun sebanyak 1.248 saham terhadap 704 saham di papan utama, dengan 80 saham berakhir tidak berubah.

Di papan utama, sebanyak 2.056,82 juta saham berpindah tangan, naik dari volume Selasa (31/11) sebanyak 1.888,01 juta saham, dengan nilai transaksi pada hari perdagangan ketiga minggu ini mencapai 3.755,7 miliar yen (32,98 miliar dolar AS), demikian Xinhua.
(UU.A026)