Bernostalgia dengan "Hana and Alice"
1 November 2017 07:25 WIB
Ki-ka: Anne Suzuki, Yu Aoi dan Shunji Iwai usai pemutaran "Hana and Alice" di Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2017, Minggu (29/10). (ANTARA News/ Nanien Yuniar )
Jakarta (ANTARA News) - Film remaja "Hana and Alice" karya Shunji Iwai kembali ditayangkan setelah 13 tahun berlalu sejak pertama kali diputar.
Film yang dibintangi Yu Aoi --salah satu muse Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2017 -- dan Anne Suzuki ini masih disambut antusias oleh penonton yang memenuhi bioskop, Senin (30/10) waktu setempat.
"Hana and Alice" berkisah tentang cinta segitiga remaja antara Hana (Anne Suzuki), Alice (Yu Aoi) dan seorang kakak kelas bernama Masashi (Tomohiro Kaku).
Hana yang sudah lama naksir pada Masashi suatu hari menemukan kesempatan untuk berpacaran dengan si kakak kelas. Ketika melihat kepala Masashi terbentur keras, Hana seketika memanipulasi Masashi untuk mempercayai bahwa mereka adalah sepasang kekasih dan Masashi tidak ingat gara-gara amnesia.
Alice pun terseret dalam kisah yang dibuat dari imajinasi Hana. Oleh sahabatnya, Alice diminta berakting sebagai mantan pacar Masashi. Hidup remaja itu makin pelik ketika Masashi justru lebih tertarik pada Alice.
Saat diwawancarai ANTARA News, Shunji Iwai mengaku belum ada rencana membuat kelanjutan "Hana and Alice" versi dewasa.
"No plan," kata Shunji dalam bahasa Inggris.
Meski demikian, dua tahun lalu ia memuaskan keinginan penggemar yang masih ingin menikmati kisah tentang dua remaja itu dalam film animasi prekuel "The Case of Hana & Alice". Baik Anne Suzuki maupun Yu Aoi kembali hadir sebagai pengisi suara Hana dan Alice.
Dalam sesi bincang-bincang usai pemutaran "Hana and Alice", Shunji mengatakan ia awalnya hanya berniat membuat film pendek, namun ide terus berdatangan hingga akhirnya ia mengubahnya dalam film panjang.
"Saya selalu memikirkan Hana and Alice sampai akhirnya saya bikin versi animasi prekuelnya," ungkap dia.
Dia pun mengenang betapa waktu tak terasa telah berlalu dan para pemainnya kini sudah menjadi wanita dewasa.
"Syuting waktu itu terasa sangat menyenangkan, selayaknya remaja mereka benar-benar menghabiskan waktu dengan seru," kata Shunji.
Anne menimpali, ia merasa beruntung bisa bekerjasama dengan Shunji.
"Sejak main di 'Hana and Alice' saya suka dengan film-film Shunji Iwai, rasanya istimewa akhirnya bisa berakting dalam filmnya," tutur Anne.
Seorang penonton bertanya pada dua aktris itu, seperti apa kehidupan Hana dan Alice saat ini ketika sudah menginjak kepala tiga, sama seperti usia para pemerannya.
"Mungkin Alice sudah menikah dan sekarang sudah bercerai," kata Yu, di mana Anne menimpali, "Saya tidak bisa membayangkan mereka membangun keluarga bahagia."
Film yang dibintangi Yu Aoi --salah satu muse Festival Film Internasional Tokyo (TIFF) 2017 -- dan Anne Suzuki ini masih disambut antusias oleh penonton yang memenuhi bioskop, Senin (30/10) waktu setempat.
"Hana and Alice" berkisah tentang cinta segitiga remaja antara Hana (Anne Suzuki), Alice (Yu Aoi) dan seorang kakak kelas bernama Masashi (Tomohiro Kaku).
Hana yang sudah lama naksir pada Masashi suatu hari menemukan kesempatan untuk berpacaran dengan si kakak kelas. Ketika melihat kepala Masashi terbentur keras, Hana seketika memanipulasi Masashi untuk mempercayai bahwa mereka adalah sepasang kekasih dan Masashi tidak ingat gara-gara amnesia.
Alice pun terseret dalam kisah yang dibuat dari imajinasi Hana. Oleh sahabatnya, Alice diminta berakting sebagai mantan pacar Masashi. Hidup remaja itu makin pelik ketika Masashi justru lebih tertarik pada Alice.
Saat diwawancarai ANTARA News, Shunji Iwai mengaku belum ada rencana membuat kelanjutan "Hana and Alice" versi dewasa.
"No plan," kata Shunji dalam bahasa Inggris.
Meski demikian, dua tahun lalu ia memuaskan keinginan penggemar yang masih ingin menikmati kisah tentang dua remaja itu dalam film animasi prekuel "The Case of Hana & Alice". Baik Anne Suzuki maupun Yu Aoi kembali hadir sebagai pengisi suara Hana dan Alice.
Dalam sesi bincang-bincang usai pemutaran "Hana and Alice", Shunji mengatakan ia awalnya hanya berniat membuat film pendek, namun ide terus berdatangan hingga akhirnya ia mengubahnya dalam film panjang.
"Saya selalu memikirkan Hana and Alice sampai akhirnya saya bikin versi animasi prekuelnya," ungkap dia.
Dia pun mengenang betapa waktu tak terasa telah berlalu dan para pemainnya kini sudah menjadi wanita dewasa.
"Syuting waktu itu terasa sangat menyenangkan, selayaknya remaja mereka benar-benar menghabiskan waktu dengan seru," kata Shunji.
Anne menimpali, ia merasa beruntung bisa bekerjasama dengan Shunji.
"Sejak main di 'Hana and Alice' saya suka dengan film-film Shunji Iwai, rasanya istimewa akhirnya bisa berakting dalam filmnya," tutur Anne.
Seorang penonton bertanya pada dua aktris itu, seperti apa kehidupan Hana dan Alice saat ini ketika sudah menginjak kepala tiga, sama seperti usia para pemerannya.
"Mungkin Alice sudah menikah dan sekarang sudah bercerai," kata Yu, di mana Anne menimpali, "Saya tidak bisa membayangkan mereka membangun keluarga bahagia."
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2017
Tags: