Jakarta (ANTARA News) - Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri masih memburu dua pelaku yang melarikan diri dalam kontak tembak di Mawu Dalam, Desa Talapiti, Kecamatan Ambalawi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Dua orang meloloskan diri, sampai sekarang tim Densus masih melakukan pengejaran," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Densus 88 terlibat kontak senjata dengan empat orang bersenjata. Dalam peristiwa tersebut, petugas menembak dua orang pelaku yang belakangan diketahui bernama Amir alias Dance dan Yaman.

Sementara dua orang pelaku lainnya yang diduga bernama Iqbal dan Nandar lolos dari kejaran petugas.

Setyo mengatakan keempatnya adalah pelaku yang terlibat dalam peristiwa penembakan terhadap polisi yang terjadi di Bima pada 11 September 2017.

Para pelaku diduga anggota jaringan teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan mendiang Santoso.

"Diduga memiliki keterkaitan juga dengan MIT, Abu Wardah alias Santoso," ujarnya.

Dalam peristiwa ini, petugas menyita sejumlah barang bukti dua pucuk senjata api rakitan dan amunisi.

Selain itu, petugas juga menemukan perlengkapan bertahan di hutan seperti jaket, ransel, gunting, pisau, korek api.

Juga ditemukan beberapa bahan makanan seperti ikan asin, mi instan, minyak goreng, susu kental manis dan kopi.