Kupang (ANTARA News) - Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengapresiasi cepatnya pembangunan Bendungan Raknamo di Desa Raknamo, Kecamatan Amabi Oefeto, Kabupaten Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), yang lebih cepat 15 bulan dan kini mencapai 98 persen.

"Mereka sangat cepat membangunnya, buktinya saat ini sudah mau selesai," katanya kepada wartawan di Kupang, Selasa.

Usai melihat dan memantau perkembangan Bendungan Raknamo, ia mengatakan, akan melaporkan perkembangan tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) sehingga nantinya dapat diresmikan sesuai jadwal kegiatan Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan RI.

"Luar biasa pembangunannya. Per hari ini proses pembangunannya sudah mencapai 98 persen. Nah, untuk dua persen lagi akan diresmikan oleh Bapak Presiden pada Desember mendatang," ujarnya.

(Baca juga: Presiden Jokowi tinjau progres Bendungan Raknamo)

Luhut menambahkan bahwa seharusnya pembangunan Bendungan Raknamo, yang dibangun di lahan seluas 246 hektare, selesai pada 2018.

Namun, ia menegaskan, ternyata hingga saat ini justru tinggal menunggu peresmian Presiden Jokowi.

Kedatangan Luhut Bindar Pandjaitan ke Bendungan Raknamo itu didampingi Gubernur NTT Frans Lebu Raya, setelah memantau kegiatan pabrik PT Garam Indonesia di Bipolo.

(Baca juga: Pemerintah fokus atasi kesenjangan di NTT)

Sementara itu, Kepala Balai Sungai Wilayah NTT Agus Sosiawan mengemukakan hingga saat ini baru ada tiga bendungan yang sudah dibangun dan akan menyusul satu bendungan lagi yang akan mulai dikerjakan pada 2018.

"Awal 2018 pasti sudah dikerjakan. Dalam akhir tahun ini sudah ada teken kontrak dengan pemerintah," ujarnya.

Ia mengatakan perkembangan pembangunan bendungan di NTT ada yang sudah hampir selesai, dan ada pula yang baru dimulai.

Untuk Bendungan Rotiklot yang tengah di bangun di Kabupaten Belu sampai saat ini perkembangan pembangunannya sudah mencapai 90 persen, kemudian Raknamo 98 persen dan dari Bendungan Napungete di Kabupaten Sikka baru sekira 25 persen, demikian Agus Sosiawan.