Tangerang (ANTARA News) - Sebanyak enam orang pasien korban kebakaran pabrik kembangvapi, PT Panca Buana Cahaya Sukses (PBCS), di Kosambi, Tangerang akan menjalani operasi di RSUD Kabupaten Tangerang akibat luka bakar yang serius.

"Hari ini, akan ada enam orang yang menjalani tindakan operasi dari proses penanganan yang dilakukan," kata Humas RSUD Kabupaten Tangerang dr.Lilik di Tangerang Selasa.

Sebelumnya, pada hari Senin (30/10) juga telah dilakukan tindakan operasi kepada dua orang pasien yakni Khadiman dan Lilis.

Diungkapkannya, RSUD Kabupaten Tangerang menjadi salah satu rumah sakit yang menangani korban kebakaran pabrik itu.

Dari 10 orang yang dirawat hingga kemarin, telah berkurang satu orang karena meninggal pada dini hari tadi atas nama Siti Fatimah yang berusia 15 tahun

Korban meninggal akibat luka bakar serius yang dialami setelah mendapatkan perawatan selama lima hari di RSUD Kabupaten Tangerang. "Korban meninggal tadi jam 02.35 WIB," ujarnya.

Korban telah dibawa pulang oleh keluarga untuk kemudian dimakamkan di kediamannya di Salembaran, Kosambi.

Pada hari Kamis (26/10) telah terjadi kebakaran di pabrik yang membuat petasan di wilayah Kosambi Kabupaten Tangerang. Akibat dari peristiwa tersebut, sebanyak 47 orang dinyatakan meninggal akibat terjebak di dalam pabrik dengan kondisi terbakar.

Sedangkan 46 orang lainnya yang merupakan pekerja mengalami luka bakar serius akibat ledakan petasan yang membakar hampir seluruh bagian pabrik dan kendaraan di sekitar.

Korban yang mengalami luka bakar kemudian dibawa ke sejumlah rumah sakit diantaranya RS Mitra Husana, RSIA BUN dan RSUD Kabupaten Tangerang. Hingga kini, sejumlah pekerja ada yang telah pulang dan menjalani rawat jalan. Namun ada juga yang masih kritis karena luka bakar hampir mencapai 90 persen.

Sementara itu, untuk korban meninggal yang terbakar di dalam pabrik seluruhnya telah dibawa ke RS Polri Kramatjati untuk dilakukan identifikasi. Kepolisian pun telah membuka posko ante mortem untuk membawa data dalam mengindentifikasi korban meninggal.