Jakarta (ANTARA News) - Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia menilai pameran dagang internasional IBA di Jerman, bisa menjadi ajang pengusaha roti Indonesia untuk melakukan inovasi agar mampu bersaing di negeri sendiri.

"Saat ini sudah banyak perusahaan roti asing yang mengembangkan usaha di Indonesia karena memang pasarnya terbuka dan kondisi itu banyak dimanfaatkan oleh asing dengan sejumlah inovasi pembuatan roti yang menarik," kata Anggota Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) sektor bakeri Maulana Wahyu Jumantara kepada pers di Jakarta, Senin.

Hal tersebut disampaikan usai presentasi penyelenggaraan pameran dagang internasional khusus roti dan kue IBA 2018 yang akan berlangsung di Munchen, Jerman, tanggal 15-20 September 2018.

Menurut dia, sekalipun konsumsi utama masyarakat Indonesia bukan roti dan kue tapi nasi, namun pasar roti dan kue di Indonesia terbuka luas sebagai makanan pilihan sehingga banyak perusahaan roti asing yang mengincar.

Untuk itu, tambahnya, pengusaha roti Indonesia baik skala kecil, menengah, hingga besar perlu terus-menerus melakukan inovasi dalam membuat bentuk dan cita rasa roti dan kue agar tetap diminati oleh masyarakat.

"Padahal salah satu keberhasilan sebuah industri toko kue dan roti adalah mampu menciptakan inovasi baik rasa maupun bentuknya," katanya.

Perusahaan dan GAPMMI, katanya, untuk mendukung industri tersebut selama ini terus mendorong pengusaha untuk terus menerus berinovasi agar mampu bersaing dengan perusahaan asing.

Data asosiasi itu menyebutkan konsumsi per kapita roti dan kue di Indonesia pada 2010-2014 tumbuh rata-rata 14 persen per tahun, tapi pada 2014-2020 diperkirakan hanya tumbuh 10 persen, sebagai akibat kondisi ekonomi dunia yang belum terlalu pulih.

Salah satu kendala yang dihadapi pengusaha roti saat ini adalah distribusi yang tidak bisa berlangsung cepat, sementara roti dan kue basah umumnya tidak bisa berlangsung lama yakni hanya 5-7 hari.

"Letak geografis Indonesia yang terdiri dari kepulauan memang menjadi salah satu kendala distribusi untuk industri roti dan kue selama ini," katanya.

Direktur Utama GHM Gesellschaft fur Handwerksmessen mbH Dieter Dohr, mengatakan IBA adalah satu-satunya pameran dagang internasional khusus roti dan kue terbesar dengan menampilkan berbagai bentuk dan cita rasa terkini dan modern yang dikembangkan oleh perusahaan di dunia.

"Setidaknya ada 1.309 peserta pameran dari 57 negara dan 77.814 pengunjung dari 167 negara yang ikut dan hadir dalam pameran itu," katanya.

Dalam pameran itu, katanya, pengusaha Indonesia akan bisa melihat dan melakukan kegiatan bisnis dengan pengusaha roti dan kue dari berbagai negara serta mencari informasi mengenai perkembangan terbaru.

(T.A025/R010)