Ridwan Kamil tunggu panggilan Partai Golkar
Dokumentasi Muswil PKB Jabar. Dua bakal calon Gubernur Jawa Barat yakni Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi (kanan) dan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah) menghadiri acara Musyawarah Wilayah ke-4 PKB Jawa Barat, di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (2/8/2017). Dalam Musyawarah Wilayah ke-4 PKB Jawa Barat tersebut diantaranya mengagendakan pembahasan perkenalan para calon Gubernur Jawa Barat yang akan menjadi pilihan PKB dalam Pemilihan Gubernur Jabar 2018 dan perumusan strategi serta program program menyongsong Pemilu Legislatif 2019. (ANTARA FOTO/Risky Andrianto) ()
"Hari ini saya belum dipanggil terkait Golkar. Jadi semua berita Golkar via pertemuan atau telepon dan konferensi pers, saya belum bisa membuat rilis resmi," kata Ridwan Kamil saat menghadiri peringatan Sumpah Pemuda di outlet Eiger, Kota Bandung, Sabtu.
Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku berterima kasih atas dukungan yang diberikan DPP Golkar telah mendukungnya dalam Pilgub Jabar. Ia menduga rasionalisasi dukungan Golkar karena mempertimbangkan elektabilitas dirinya yang konsisten dalam berbagai survei.
"Rasionalisasi itu Golkar ingin menang. Ukuran menangnya itu salah satunya dari survei. Mungkin karena saya konsisten disurveinya baik, mungkin itu yang jadi alasan," kata Emil.
Meski begitu ia tidak ingin berkomentar lebih dalam terkait keputusan Golkar. Terlebih partai Golkar memiliki kadernya yang juga ingin berkompetisi memperebutkan posisi Gubernur.
"Golkar sudah ada kadernya Pak Dedi Mulyadi, tapi rasionalisasi Pilkada itulah yang menjadi alasan, maka kalau cocok mari kita bersama-sama kalau tidak juga tidak akan memaksakan," kata dia.
Sebelumnya, Sekjen DPP Golkar, Idrus Marham, menyatakan mendukung Ridwan Kamil dalam Pilgub Jabar. Emil akan dipasangkan dengan salah satu kadernya yakni Daniel Mutaqien.
Idrus mengatakan, alasan mendukung Emil berdasarkan rapat internal tim Pilkada pusat DPP Golkar. Menurutnya, Golkar telah melakukan kajian internal terhadap calon-calon yang ada sebelumnya termasuk mempertimbangkan Dedi Mulyadi.
Namun dari hasil kesepakatan, Golkar lebih memilih mengusung Ridwan Kamil dibanding Dedi Mulyadi.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2017