"BUMN Hadir di Kampus" dihadiri 1.000 mahasiswa UGM
28 Oktober 2017 17:05 WIB
Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso Soewarto (kedua dari kiri) menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Rektor UGM Prof Panut Mulyono (kiri) dengan disaksikan Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah (kanan) dan Sekretaris Perusahaan Pertamina Syahrial Mukhtar (kedua dari kanan) dalam rangkaian kegiatan BUMN Hadir di Kampus yang digelar di Kampus UGM Yogyakarta, Sabtu (28/10). (Istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kegiatan BUMN Hadir di Kampus, yang digelar Kementerian BUMN, dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda, dihadiri sekitar 1.000 mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM).
Sebagai pembicara dalam kegiatan, yang diselenggarakan di Kampus UGM, Yogyakarta, Sabtu, adalah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah; Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso Soewarto, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edi Setiyono; Rektor UGM Prof Panut Mulyono; dan Prof Wihana Kirana Jaya.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan program BUMN Hadir di Kampus, yang baru pertama kali digelar oleh Kementerian BUMN secara serentak di 28 perguruan tinggi di Indonesia tersebut, merupakan upaya untuk mengenalkan lebih dekat kiprah BUMN dan kontribusinya bagi perekonomian nasional.
Menteri BUMN, pejabat eselon satu Kementrian BUMN, dan direktur BUMN diterjunkan ke kampus-kampus untuk berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dengan kuliah umum dan diskusi bersama praktisi itu diharapkan menjadi sarana penghubung antara dunia kampus dan BUMN.
Dalam kegiatan di UGM dengan mengambil tema "Membangun Ekonomi Indonesia Berkeadilan", Deputi Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah memaparkan peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan dalam penguatan ekonomi nasional.
Menurut dia, keberadaan 118 BUMN di Tanah Air dengan berbagai bidang usahanya telah memberikan kontribusi bagi negara di antaranya, mendorong konektivitas dan daya saing, mendorong elektrifikasi hingga ke pelosok negeri, memberikan kemudahan akses informasi, mewujudkan pemerataan BBM Satu Harga sebagai wujud keadilan ekonomi, membangun pemberdayaan masyarakat, serta mewujudkan keadilan sosial, UKM dan lingkungan.
"Program BUMN Hadir di Kampus diharapkan memberikan pemahaman kepada civitas akademika tentang kondisi perekonomian nasional dan peran strategis BUMN dalam berkontribusi bagi pembangunan nasional, sekaligus menjembatani sinergi BUMN dan perguruan tinggi sebagai pencetak SDM profesional." jelas Edwin.
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko Pertamina Gigih Prakoso Soewarto memberikan paparan tentang kontribusi Pertamina sebagai salah satu BUMN terhadap negara, yang memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional, melalui pelaksanaan penugasan pemerintah (public service obligation/PSO) bagi masyarakat yang berpendapatan rendah, pelaksanaan program prioritas nasional, serta program pemerataan dan peningkatan ekonomi nasional.
"Tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah ketersediaan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pertamina berupaya untuk melakukan penyediaan dan distribusi energi ke seluruh Tanah Air seperti BBM dan elpiji, pembangunan kilang untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar di dalam negeri, merealisasikan kebijakan BBM Satu Harga di wilayah 3T dengan target 150 lokasi pada 2019, serta pengembangan energi baru dan terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)." katanya.
Gigih menambahkan pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) di masa datang memerlukan dukungan universitas sebagai salah satu mitra strategis BUMN untuk menyiapkan SDM dalam melakukan terobosan, inovasi, teknologi sekaligus menyiapkan inkubator untuk komersialisasi.
"Perguruan tinggi harus makin giat melakukan berbagai kajian pengembangan potensi EBTKE di Tanah Air, agar mendorong pemanfaatan EBTKE sebagai sumber energi di masa depan," ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Pertamina berupa beasiswa Sobat Bumi untuk 15 mahasiswa dengan nilai maksimal Rp150 juta dan bantuan kuliah kerja nyata (KKN) tematik melalui pemberdayaan masyarakat di Indonesia timur di 10 titik senilai maksimal Rp1,5 miliar.
Sebagai pembicara dalam kegiatan, yang diselenggarakan di Kampus UGM, Yogyakarta, Sabtu, adalah Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan, dan Pariwisata Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah; Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko PT Pertamina (Persero) Gigih Prakoso Soewarto, Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko (Persero) Edi Setiyono; Rektor UGM Prof Panut Mulyono; dan Prof Wihana Kirana Jaya.
Siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan program BUMN Hadir di Kampus, yang baru pertama kali digelar oleh Kementerian BUMN secara serentak di 28 perguruan tinggi di Indonesia tersebut, merupakan upaya untuk mengenalkan lebih dekat kiprah BUMN dan kontribusinya bagi perekonomian nasional.
Menteri BUMN, pejabat eselon satu Kementrian BUMN, dan direktur BUMN diterjunkan ke kampus-kampus untuk berdiskusi dengan dosen dan mahasiswa di seluruh Indonesia.
Kegiatan yang dikemas dengan kuliah umum dan diskusi bersama praktisi itu diharapkan menjadi sarana penghubung antara dunia kampus dan BUMN.
Dalam kegiatan di UGM dengan mengambil tema "Membangun Ekonomi Indonesia Berkeadilan", Deputi Kementerian BUMN Edwin Hidayat Abdullah memaparkan peran strategis BUMN sebagai agen pembangunan dalam penguatan ekonomi nasional.
Menurut dia, keberadaan 118 BUMN di Tanah Air dengan berbagai bidang usahanya telah memberikan kontribusi bagi negara di antaranya, mendorong konektivitas dan daya saing, mendorong elektrifikasi hingga ke pelosok negeri, memberikan kemudahan akses informasi, mewujudkan pemerataan BBM Satu Harga sebagai wujud keadilan ekonomi, membangun pemberdayaan masyarakat, serta mewujudkan keadilan sosial, UKM dan lingkungan.
"Program BUMN Hadir di Kampus diharapkan memberikan pemahaman kepada civitas akademika tentang kondisi perekonomian nasional dan peran strategis BUMN dalam berkontribusi bagi pembangunan nasional, sekaligus menjembatani sinergi BUMN dan perguruan tinggi sebagai pencetak SDM profesional." jelas Edwin.
Sementara itu, Direktur Perencanaan, Investasi, dan Manajemen Resiko Pertamina Gigih Prakoso Soewarto memberikan paparan tentang kontribusi Pertamina sebagai salah satu BUMN terhadap negara, yang memberikan kontribusi terhadap ketahanan energi nasional, melalui pelaksanaan penugasan pemerintah (public service obligation/PSO) bagi masyarakat yang berpendapatan rendah, pelaksanaan program prioritas nasional, serta program pemerataan dan peningkatan ekonomi nasional.
"Tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini adalah ketersediaan energi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan nasional. Pertamina berupaya untuk melakukan penyediaan dan distribusi energi ke seluruh Tanah Air seperti BBM dan elpiji, pembangunan kilang untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar di dalam negeri, merealisasikan kebijakan BBM Satu Harga di wilayah 3T dengan target 150 lokasi pada 2019, serta pengembangan energi baru dan terbarukan melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)." katanya.
Gigih menambahkan pengembangan energi baru terbarukan dan konservasi energi (EBTKE) di masa datang memerlukan dukungan universitas sebagai salah satu mitra strategis BUMN untuk menyiapkan SDM dalam melakukan terobosan, inovasi, teknologi sekaligus menyiapkan inkubator untuk komersialisasi.
"Perguruan tinggi harus makin giat melakukan berbagai kajian pengembangan potensi EBTKE di Tanah Air, agar mendorong pemanfaatan EBTKE sebagai sumber energi di masa depan," ujarnya.
Kegiatan ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis dari Pertamina berupa beasiswa Sobat Bumi untuk 15 mahasiswa dengan nilai maksimal Rp150 juta dan bantuan kuliah kerja nyata (KKN) tematik melalui pemberdayaan masyarakat di Indonesia timur di 10 titik senilai maksimal Rp1,5 miliar.
Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: