Bali (Antara) -- Tabel Morbiditas pertama di Indonesia tengah dikembangkan. Hal ini ditandai lewat penandatanganan nota kesepahaman antara Indonesia Re, Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI), Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), dan Swiss Re.




Tabel ini nantinya dijadikan pegangan bagi para ceding untuk menentukan tarif premi standar yang akan diberikan kepada para nasabah.




Acara penandatanganan kerjasama pembuatan Tabel Morbiditas itu dilakukan langsung oleh Direktur Utama Indonesia Re Frans Y. Sahusilawane, Ketua PAI Rianto Djojosugito, Ketua AAJI Hendrisman Rahim dan Vice President Swiss Re Wern Liang Ding dan Vice President Swiss Re Susatyo Pujo Widodo di Bali pada Jumat (27/10).




Usai penandatanganan MoU, Dirut Indonesia Re Frans Y Sahusilawane mengatakan keterlibatan Indonesia Re dalam MoU ini adalah sebagai bukti partisipasi Indonesia Re untuk meningkatkan kesadaran dalam berasuransi jiwa. "Ini merupakan salah satu upaya untuk memajukan industri asuransi nasional. Rencananya, tabel ini akan diluncurkan satu tahun dari sekarang," kata Frans.




Nantinya dengan Tabel Morbiditas itu akan memberikan kemudahan bagi para perusahaan asuransi dalam menentukan tarif premi standar asuransi jiwa terhadap produk yang berkaitan dengan morbiditas atau keadaan sakit yang dapat mengubah kesehatan dan kualitas hidup.




"Sebelumnya, industri asuransi punya Tabel Mortalitas, dan kini, seiring meningkatnya kebutuhan ceding company, kami bersama-sama PAI, AAJI, dan Swiss Re, mengembangkan Tabel Morbiditas,” lanjut Frans.




Ditemui di kesempatan yang sama, Head of Pricing Southeast Asia Swiss Re Wern Ding mengatakan melalui kerjasama ini diharapkan dapat memperdalam pemahaman tentang faktor risiko morbiditas.




"Kami berharap ini akan menjadi pendorong inovasi produk yang lebih besar demi memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih memadai," papar Ding. "Tabel ini akan memungkinkan penilaian dan penetapan harga yang lebih akurat," ujar Ding.




Wern Ding juga menyebut tantangan di depan semakin berat namun hal itu bisa terlewati jika semuanya dapat saling bekerjasama memajukan industri asuransi.




"Mari kita saling bergandengan tangan untuk memulai perjalanan ini demi kemajuan industri asuransi di masa depan," pungkasnya.