Satu jenazah korban ledakan pabrik petasan teridentifikasi
27 Oktober 2017 17:51 WIB
Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pol dr. Pramujoko mengangkat foto salah satu korban ledakan pabrik kembang api di Tangerang, Surnah, saat memberikan keterangan pers di Posko Ante Mortem RS Polri, Jakarta, Jumat (27/10/2017). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA News) - Tim Disaster victim investigation (DVI) Rumah Sakit Polri Kramat Jati mengidentifikasi satu jenazah dari 47 kantung jenazah korban meninggal ledakan pabrik petasan di Tangerang.
"Di hari pertama ini kami bisa mengidentifikasi satu orang. Kondisi korban itu demikian rusak berat sehingga kami memerlukan ketelitian tinggi, dukungan keluarga korban untuk mengidentifikasi," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pol dr. Pramujoko di Posko Ante Mortem RS Polri, Jakarta, Jumat.
Satu jenazah ini teridentifikasi ini adakah Surnah (14). Remaja putri ini adalah warga Kampung Salembaran, RT 036/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Pramujoko mengatakan identifikasi ini berdasarkan pemeriksaan gigi dan medis antara lain dengan pemeriksaan penentuan usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
Meskipun jenazah sudah tidak utuh lagi "dengan pemeriksaan rumus-rumus forensik kita bisa memperkirakan tinggi badan, usia dan jenis kelamin," kata dia.
Hingga Jumat sore ini 49 keluarga telah mendatangi posko ante mortem RS Polri sembari membawa data untuk membantu mengindentifikasi korban meninggal dunia yang sebagian besar hangus.
"Kita banyak tergantung pada data-data gigi. Kulitnya sebagian besar sudah hangus," tutur Pramujoko.
"Di hari pertama ini kami bisa mengidentifikasi satu orang. Kondisi korban itu demikian rusak berat sehingga kami memerlukan ketelitian tinggi, dukungan keluarga korban untuk mengidentifikasi," kata Ketua Tim DVI RS Polri Kombes Pol dr. Pramujoko di Posko Ante Mortem RS Polri, Jakarta, Jumat.
Satu jenazah ini teridentifikasi ini adakah Surnah (14). Remaja putri ini adalah warga Kampung Salembaran, RT 036/16, Desa Belimbing, Kecamatan Kosambi, Kabupaten Tangerang.
Pramujoko mengatakan identifikasi ini berdasarkan pemeriksaan gigi dan medis antara lain dengan pemeriksaan penentuan usia, jenis kelamin dan tinggi badan.
Meskipun jenazah sudah tidak utuh lagi "dengan pemeriksaan rumus-rumus forensik kita bisa memperkirakan tinggi badan, usia dan jenis kelamin," kata dia.
Hingga Jumat sore ini 49 keluarga telah mendatangi posko ante mortem RS Polri sembari membawa data untuk membantu mengindentifikasi korban meninggal dunia yang sebagian besar hangus.
"Kita banyak tergantung pada data-data gigi. Kulitnya sebagian besar sudah hangus," tutur Pramujoko.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: