PVMBG sampaikan semburan lumpur Tasikmalaya tak berbahaya
27 Oktober 2017 17:16 WIB
Semburan Lumpur Panas Warga menyaksikan semburan lumpur panas di Kampung Sindangrasa, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (25/10/2017). Semburan lumpur panas tersebut terjadi setelah pengeboran tanah sedalam 40 meter untuk sumber air bersih bagi masyarakat sekitar. Untuk sementara BPBD Kabupaten Tasikmalaya masih meneliti sampel lumpur untuk memastikan semburan lumpur berbahaya atau tidak. (ANTARA /Adeng Bustomi) ()
Bandung (ANTARA News) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyampaikan, semburan lumpur dan air panas di Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, tidak mengandung zat berbahaya sehingga masyarakat diimbau tidak panik dan tetap tenang.
"Selama pengukuran aman tidak berbahaya, pengukuran gas juga tidak ada yang berbahaya," kata Staf Peneliti PVMBG David kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan, timnya sudah melakukan pengecekan semburan lumpur dan air di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (26/10) sore.
Hasil sementara, kata dia, dapat disimpulkan dari kandungan air dan gas yang disemburkan tidak mengandung zat berbahaya, bahkan tidak mendapatkan kandungan belerang.
"H2S (belerang) tidak didapatkan selama pengukuran," katanya.
Namun ancaman bahaya dari semburan itu, kata David, suhu panas airnya yang dapat melukai manusia.
Ia menjelaskan, suhu air yang berada di titik semburan bisa mencapai 79 derajat celcius dan daerah sekitarnya 77,9 derajat celcius.
"Hanya suhu air saja cukup berbahaya karena tinggi (derajat)," katanya.
Ia menyampaikan, PVMBG akan terus meneliti lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dengan membawa sampel air dan tanah ke laboratorium.
"Kami ambil sampel air dan tanah untuk dianalisa," katanya.
"Selama pengukuran aman tidak berbahaya, pengukuran gas juga tidak ada yang berbahaya," kata Staf Peneliti PVMBG David kepada wartawan di Tasikmalaya, Jumat.
Ia menuturkan, timnya sudah melakukan pengecekan semburan lumpur dan air di Kampung Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (26/10) sore.
Hasil sementara, kata dia, dapat disimpulkan dari kandungan air dan gas yang disemburkan tidak mengandung zat berbahaya, bahkan tidak mendapatkan kandungan belerang.
"H2S (belerang) tidak didapatkan selama pengukuran," katanya.
Namun ancaman bahaya dari semburan itu, kata David, suhu panas airnya yang dapat melukai manusia.
Ia menjelaskan, suhu air yang berada di titik semburan bisa mencapai 79 derajat celcius dan daerah sekitarnya 77,9 derajat celcius.
"Hanya suhu air saja cukup berbahaya karena tinggi (derajat)," katanya.
Ia menyampaikan, PVMBG akan terus meneliti lebih lanjut untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat dengan membawa sampel air dan tanah ke laboratorium.
"Kami ambil sampel air dan tanah untuk dianalisa," katanya.
Pewarta: Feri Purnama
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2017
Tags: