Chicago (ANTARA News) - Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir lebih rendah pada Kamis (Jumat pagi WIB), tertekan penguatan dolar AS terhadap euro dan mata uang utama lainnya.

Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember, turun 9,40 sen atau 0,73 persen, menjadi ditutup pada 1.269,60 dolar AS per ounce.

Bank Sentral Eropa (ECB) pada Kamis (26/10) mengumumkan pihaknya akan mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, dan mengurangi program pembelian obligasi menjadi 30 miliar euro per bulan setidaknya sampai akhir September.

Langkah tersebut, yang ditafsirkan sebagai "dovish" oleh para analis, menyebabkan devaluasi euro terhadap dolar AS.

Indeks dolar AS, pada gilirannya, naik lebih dari satu persen terhadap mata uang utama lainnya.

Indeks Dow Jones Industrial Average juga naik 100,45 poin atau 0,43 persen, mencapai 23.429,91 poin pada pukul 16.45 GMT.

Ketika dolar AS dan ekuitas menguat, harga emas biasanya turun, karena para investor menjauhi aset-aset "safe haven" dan lebih memilih aset-aset berisiko.

Sedangkan untuk logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Desember turun 11,4 sen atau 0,67 persen, menjadi ditutup pada 16,811 dolar AS per ounce. Platinum untuk penyerahan Januari berikutnya, turun 4,6 dolar AS atau 0,50 persen, menjadi menetap di 922,10 dolar AS per ounce, demikian Xinhua.

(UU.A026)