Hyundai bidik negara ASEAN jadikan basis produksi
26 Oktober 2017 19:15 WIB
Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan. (ANTARA News/ Sella Gareta)
Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan kendaraan asal Negeri Ginseng tersebut, Hyundai Motor Corporation (HMC) membidik negara ASEAN untuk dijadikan basis produksi.
Indonesia menjadi negara yang dipertimbangkan untuk menjadi salah satu negara tujuan investasi dalam membangun fasilitas perakitan station wagon dan sedan dalam bentuk completely knock down (CKD) dan incompletely knock down (IKD) yang berasal dari India.
“Selain itu, mereka ingin pendalaman industri komponen dan spare parts di Indonesia,†kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, lewat keterangannya, di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu usai Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyong Cho, di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Selain itu, guna meningkatkan daya saing produknya di Indonesia, HMC mengusulkan penurunan tarif bea masuk atas impor CKD dari India.
Menanggapi usulan tersebut, Suryawirawan menyampaikan, saat ini tarif yang berlaku atas impor kendaraan bermotor dalam keadaan CKD dalam ASEAN-India FTA (AIFTA) adalah sebesar 5 persen dan dapat diturunkan menjadi 0 persen secara unilateral.
“Hal tersebut tergantung pada komitmen dari investasi dan pendalaman struktur industri yang akan dilakukan HMC di Indonesia,†terangnya.
Indonesia menjadi negara yang dipertimbangkan untuk menjadi salah satu negara tujuan investasi dalam membangun fasilitas perakitan station wagon dan sedan dalam bentuk completely knock down (CKD) dan incompletely knock down (IKD) yang berasal dari India.
“Selain itu, mereka ingin pendalaman industri komponen dan spare parts di Indonesia,†kata Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian, I Gusti Putu Suryawirawan, lewat keterangannya, di Jakarta, Kamis.
Dia menyampaikan hal itu usai Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, menerima Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia, Taiyong Cho, di Kementerian Perindustrian, Jakarta.
Selain itu, guna meningkatkan daya saing produknya di Indonesia, HMC mengusulkan penurunan tarif bea masuk atas impor CKD dari India.
Menanggapi usulan tersebut, Suryawirawan menyampaikan, saat ini tarif yang berlaku atas impor kendaraan bermotor dalam keadaan CKD dalam ASEAN-India FTA (AIFTA) adalah sebesar 5 persen dan dapat diturunkan menjadi 0 persen secara unilateral.
“Hal tersebut tergantung pada komitmen dari investasi dan pendalaman struktur industri yang akan dilakukan HMC di Indonesia,†terangnya.
Pewarta: Sella Gareta
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2017
Tags: