New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), di tengah data ekonomi terbaru Amerika Serikat dan juga spekulasi pasar tentang siapa yang akan menjadi ketua Federal Reserve AS (bank sentral AS) berikutnya.

Di sisi ekonomi, pesanan baru AS untuk barang-barang manufaktur tahan lama pada September meningkat 5,1 miliar dolar AS atau 2,2 persen menjadi 238,7 miliar dolar, jauh di atas konsensus pasar untuk kenaikan 1,0 persen, Departemen Perdagangan mengatakan pada Rabu (25/10).

Dalam laporan terpisah, departemen tersebut mengumumkan bahwa penjualan rumah keluarga tunggal baru di AS pada September 2017 berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara sebesar 667.000 unit, mengalahkan perkiraan pasar.

Angka tersebut 18,9 persen di atas tingkat yang direvisi Agustus sebesar 561.000 unit, dan 17,0 persen di atas perkiraan September 2016 sebesar 570.000 unit.

Para investor terus mengawasi calon untuk posisi Ketua Fed saat masa jabatan Ketua Fed Janet Yellen berakhir pada Februari tahun depan.

Presiden AS Donald Trump mengatakan pada Senin (23/10) bahwa dia akan membuat pilihannya untuk posisi itu "tak lama lagi" dan menimbang lima orang: Janet Yellen, Gubernur Fed Jerome Powell, ekonom Universitas Stanford John Taylor, mantan gubernur Fed Kevin Warsh, dan Direktur Dewan Ekonomi Nasional Gedung Putih Gary Cohn.

Indeks dolar AS, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,08 persen menjadi 93,693 pada akhir perdagangan.

Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi 1,1810 dolar AS dari 1,1759 dolar AS, dan pound Inggris naik menjadi 1,3255 dolar AS dari 1,3121 dolar AS. Dolar Australia turun menjadi 0,7698 dolar AS dari 0,7775 dolar AS.

Dolar AS dibeli 113,72 yen Jepang, lebih rendah dari 113,86 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9888 franc Swiss dari 0,9907 franc Swiss, dan naik tipis menjadi 1,2805 dolar Kanada dari 1.2685 dolar Kanada.