Timika (ANTARA News) - Kelompok kriminal bersenjata lagi-lagi melancarkan teror penembakan di sekitar Mile Point 60, akses jalan tambang PT Freeport Indonesia (PTFI), Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Rabu pagi.

Vice President (VP) Corporate Communication PTFI Riza Pratama membenarkan peristiwa tersebut.

Ia mengatakan, konvoi kendaraan Scedule Day Off (SDO) karyawan dari dataran rendah menuju dataran tinggi Distrik Tembagapura dibatalkan sementara.

"Kami dengar suara tembakan, tapi belum mendapat konfirmasi. Sementara konvoi dihentikan," kata Riza saat dihubungi dari Timika.

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar saat dikonfirmasi memastikan tidak ada korban dari aksi penembakan terhadap kendaraan patroli area tambang di Mile Point (MP) 60 itu.

Menurutnya, aksi ini memang sudah diantisipasi aparat sebelumnya.

"Betul bahwa terjadi penembakan. Namun saat ini belum ada korban. Hasil analisis yang kami lakukan, memang diketahui ada rencana gangguan di sekitar MP 60-67. Kami antisipasi," ujarnya pula.

Sebelumnya, sejak Sabtu (21/10), Brimob Batalion B Timika telah terlibat kontak tembak dengan kelompok bersenjata saat melakukan penyisiran di sekitar perbukitan Kampung Banti-Utikini, menyusul penembakan dua unit kendaraan patroli PT Freeport di Mile Point 67 hari itu.

Kemudian pada Minggu (22/10) sore seorang anggota Brimob Batalion B Timika atasnama Briptu Berry Pramana Putra tewas tertembak pada bagian perut di Jembatan Utikini, Distrik Tembagapura.

Pada Senin (23/10) pagi, pasukan Brimob lagi-lagi diberondong tembakan beberapa saat setelah mengevakuasi jenazah Briptu Berry Pramana. Empat anggota Brimob dilaporkan terluka dalam kejadian tersebut.

Terakhir, pada Selasa (23/10) kemarin, kelompok bersenjata memberondong kendaraan Tim Medis RS Tembagapura saat membawa pasien usai melahirkan di Kampung Utikini lama. Pasien atasnama Serina Kobogau tertembak di pahan kanan dalam kejadian tersebut.

Selama penyisiran dan pengejaran kelompok bersenjata itu, aparat berhasil menguasai markas dan kamp-kamp mereka di sekitar perbukitan Utikini, Tembagapura.

Aparat juga menemukan senjata api rakitan, HT, berbagai peralatan milik mereka, serta ceceran darah (diduga salah satu anggota kelompok bersenjata itu tertembak).