Kisah pilu "Cak Lontong" sebelum top
24 Oktober 2017 19:50 WIB
Arsip: Deklarasi Seni Lawan Korupsi Ketua Koalisi Seni Indonesia Abduh Aziz (kanan) bersama Wakil Ketua KPK non aktif Bambang Widjojanto (kedua kanan), Seniman Butet Kartaredjasa (kedua kiri), dan Cak Lontong (kiri) dalam gerakan #SeniLawanKorupsi di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Kamis (5/3/15). (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean) ()
Palembang (ANTARA News) - Pelawak ternama Cak Lontong ternyata sempat mengalami kisah pilu sebelum namanya dikenal masyarakat seperti saat ini.
Pelawak dengan nama asli Lies Hartono ini sempat kecewa berat takkala dirinya didepak daftar pemain di sebuah acara komedi televisi swasta. Padahal, dirinyalah yang menjadi pencetus ide dan konsep dari acara tersebut.
"Tiba-tiba saya menonton iklan di televisi yang mengatakan bahwa akan segera tayang. Aduh, bukan kepalang kecewanya, apalagi tidak ada pemberitahuan sama sekali, boro-boro ditelepon," kata Cak Lontong dalam seminar motivasi yang diselenggarakan Bank Indonesia Sumsel.
Namun, kekecewaan itu enggan dipendam lama. Pelawak yang piawai mengocok perut dengan permainan kata-kata ini dan pikiran audiens ini pun berupaya mengiklaskan pengkhianatan dari teman-temannya.
"Saya ambil positifnya saja, mungkin saat itu nama saya belum dikenal. Jadi pihak televisi ingin yang sudah langsung jadi saja," kata dia.
Lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini pun akhirnya fokus memperkuat karakter performa sebagai pelawak. Walhasil usaha itu pun berbuah karena pada 2010, ia pun dikontak untuk menjadi pemain di sebuah sinetron.
"Saya lihat pelawak saat itu banyak, jadi harus temukan karakter sendiri. Akhirnya bisa," kata dia.
Belajar dari pengalamannya menembus persaingan ketat dunia hiburan, Cak Lontong berpesan bahwa sikap profesionalisme dalam bekerja merupakan salah satu kunci suksesnya.
Jika saja, Cak Lontong enggan menambah kapasitas dirinya sebagai pelawak maka sudah barang tentu akan tergerus dari peredaran.
"Dunia lawak itu tidak mudah. Tapi saya sederhanakan saja jika ditanya sukses pelawak itu apa. Maka saya bilang ketika audiens tertawa, itu saja," kata pria asal Jawa Timur yang saat ini memandu sejumlah acara televisi.
Pelawak dengan nama asli Lies Hartono ini sempat kecewa berat takkala dirinya didepak daftar pemain di sebuah acara komedi televisi swasta. Padahal, dirinyalah yang menjadi pencetus ide dan konsep dari acara tersebut.
"Tiba-tiba saya menonton iklan di televisi yang mengatakan bahwa akan segera tayang. Aduh, bukan kepalang kecewanya, apalagi tidak ada pemberitahuan sama sekali, boro-boro ditelepon," kata Cak Lontong dalam seminar motivasi yang diselenggarakan Bank Indonesia Sumsel.
Namun, kekecewaan itu enggan dipendam lama. Pelawak yang piawai mengocok perut dengan permainan kata-kata ini dan pikiran audiens ini pun berupaya mengiklaskan pengkhianatan dari teman-temannya.
"Saya ambil positifnya saja, mungkin saat itu nama saya belum dikenal. Jadi pihak televisi ingin yang sudah langsung jadi saja," kata dia.
Lulusan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya ini pun akhirnya fokus memperkuat karakter performa sebagai pelawak. Walhasil usaha itu pun berbuah karena pada 2010, ia pun dikontak untuk menjadi pemain di sebuah sinetron.
"Saya lihat pelawak saat itu banyak, jadi harus temukan karakter sendiri. Akhirnya bisa," kata dia.
Belajar dari pengalamannya menembus persaingan ketat dunia hiburan, Cak Lontong berpesan bahwa sikap profesionalisme dalam bekerja merupakan salah satu kunci suksesnya.
Jika saja, Cak Lontong enggan menambah kapasitas dirinya sebagai pelawak maka sudah barang tentu akan tergerus dari peredaran.
"Dunia lawak itu tidak mudah. Tapi saya sederhanakan saja jika ditanya sukses pelawak itu apa. Maka saya bilang ketika audiens tertawa, itu saja," kata pria asal Jawa Timur yang saat ini memandu sejumlah acara televisi.
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: