10 jenazah pendaki di Gunung Otgontenger Mongolia
24 Oktober 2017 03:35 WIB
Tim pencari dan penyelamat dari Badan Pengelola Darurat Nasional Mongolia (NEMA) menjelajah guna mencari 17 pendaki yang dilaporkan hilang di Gunung Otgontenger. NEMA telah menemukan 10 jenazah pada Senin (23/10/2017). (AFP)
Ulan Bator (ANTARA News) - Badan Pengelola Darurat Nasional Mongolia (NEMA) mengumumkan bahwa pada Senin (23/10) telah menemukan sepuluh jenazah dari 17 pendaki gunung yang dilaporkan hilang saat mendaki Gunung Otgontenger.
Wakil Kepala Badan Manajemen NEMA Brigadir Jenderal G. Ariunbuyan mengatakan 10 jenazah itu ditemukan di ketinggian 3.200 hingga 3.450 meter dari permukaan laut (dpl), dan mereka ada kemungkinan jatuh dari tebing.
Sebanyak 17 orang Mongolia itu, termasuk tujuh wanita, adalah salah satu di antara 27 kelompok pendaki yang berhasil berada di puncak Gunung Otgontenger, namun mereka mengalami peristiwa naas manakala salju longsor di saat mereka menuju perjalanan pulang.
Layanan darurat lokal, menurut dia, segera meluncurkan operasi penyelamatan pada hari itu juga, dan NEMA juga mengadakan pertemuan darurat guna mengirim tim penguat pasca-informasi penemuan jenazah pada pukul 02:30 waktu setempat.
Saat ini lebih dari 100 orang sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan dibantu dua helikopter dan peralatan lainnya. Namun, mereka terkendala cuaca dingin dan berangin di Otgontenger, sehingga tim penyelamat memutuskan untuk menghentikan operasi sampai hari berikutnya.
Menteri Lingkungan dan Pariwisata Mongolia Namsrai Tserenbat menekankan bahwa pendakian ke Gunung Otgontenger dilarang sudah sejak 2015.
Sedangkan, Perdana Menteri Mongolia Ulziisaikhan Enkhtuvshin, yang juga memimpin Komisi Situasi Darurat Negara Bagian, menginstruksikan Mayor Jenderal T. Badral selaku Kepala NEMA segera mengintensifkan pencarian.
Otgontenger rerata berada di ketinggian 4.008 meter dpl, dan satu-satunya puncak di wilayah Khangai yang ditutup gletser permanen, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
Wakil Kepala Badan Manajemen NEMA Brigadir Jenderal G. Ariunbuyan mengatakan 10 jenazah itu ditemukan di ketinggian 3.200 hingga 3.450 meter dari permukaan laut (dpl), dan mereka ada kemungkinan jatuh dari tebing.
Sebanyak 17 orang Mongolia itu, termasuk tujuh wanita, adalah salah satu di antara 27 kelompok pendaki yang berhasil berada di puncak Gunung Otgontenger, namun mereka mengalami peristiwa naas manakala salju longsor di saat mereka menuju perjalanan pulang.
Layanan darurat lokal, menurut dia, segera meluncurkan operasi penyelamatan pada hari itu juga, dan NEMA juga mengadakan pertemuan darurat guna mengirim tim penguat pasca-informasi penemuan jenazah pada pukul 02:30 waktu setempat.
Saat ini lebih dari 100 orang sedang melakukan operasi pencarian dan penyelamatan dibantu dua helikopter dan peralatan lainnya. Namun, mereka terkendala cuaca dingin dan berangin di Otgontenger, sehingga tim penyelamat memutuskan untuk menghentikan operasi sampai hari berikutnya.
Menteri Lingkungan dan Pariwisata Mongolia Namsrai Tserenbat menekankan bahwa pendakian ke Gunung Otgontenger dilarang sudah sejak 2015.
Sedangkan, Perdana Menteri Mongolia Ulziisaikhan Enkhtuvshin, yang juga memimpin Komisi Situasi Darurat Negara Bagian, menginstruksikan Mayor Jenderal T. Badral selaku Kepala NEMA segera mengintensifkan pencarian.
Otgontenger rerata berada di ketinggian 4.008 meter dpl, dan satu-satunya puncak di wilayah Khangai yang ditutup gletser permanen, demikian laporan kantor berita Xinhua China.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: