Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPR RI Setya Novanto mendorong warga menggunakan transaksi nontunai atau menggunakan kartu e-toll di jalan tol sebagai langkah yang dinilai dapat mempermudah dan mengefisienkan proses pembayaran tol.

"DPR RI mendukung langkah pemerintah yang menggencarkan transaksi nontunai di pintu tol. Ini untuk mengurangi kemacetan dan memudahkan transaksi," kata Setya Novanto dalam rilis, Senin.

Menurut Novanto, kemudahan tersebut antara lain adalah dengan tidak perlu menunggu uang kembalian, sehingga juga dinilai mengurangi waktu transaksi serta berdampak mengurangi macet.

Untuk itu, politisi Partai Golkar itu juga mengutarakan harapannya agar masyarakat luas juga bisa mendukung program tersebut.

Apalagi, ia juga mengingatkan bahwa pemerintah saat ini sedang gencar melakukan pembangunan infrastruktur, termasuk jalan tol.

DPR, ujar dia, bersama-sama pemerintah juga terus meningkatkan pelayanan kepada warga dalam menggunakan transaksi nontunai, terutama dari segi keamanan, perlindungan konsumen, serta inovasi pembayaran.

Sebagaimana diwartakan, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan penggunaan uang elektronik untuk membayar jasa tol sudah mencapai 88 persen dari total transaksi per data 20 Oktober 2017.

"Kami akan mengoptimalkan dalam waktu sisa sepekan ini hingga 31 Oktober 2017 untuk mencapai 100 persen," kata Kepala BPJT Herry Tz. dalam jumpa pers di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin.

Seperti diketahui, pemerintah, BPJT dan Bank Indonesia akan menerapkan 100 persen elektronifikasi pembayaran jalan tol (e-toll) pada 31 Oktober 2017 di seluruh ruas tol Indonesia.

Seluruh tahapan demi penerapan penuh akhir Oktober 2017, kata Herry, sudah dilakukan sejak Mei 2017.

Tahapan-tahapan itu, antara lain, penerapan transaksi nontunai di tol dengan dukungan integrasi beragam aplikasi uang elektronik (UE) dalam satu mesin pembaca (SAM multiapplet), masuknya lebih banyak penerbit uang elektronik yang melayani tol (multyissuer), dan kampanye yang masif pada 35 ruas tol.

Beberapa ruas tol bahkan sudah menerapkan 100 persen pembayaran secara elektronik, seperti ruas tol Bogor Ringroad, Jakarta Outer RingRoad W1, Surabaya-Gresik, dan Bali Mandara.

(T.M040/I007)