ISSI merasa beruntung dua nomor BMX dihapus dari Asian Games 2018
23 Oktober 2017 21:12 WIB
Arsip - Pebalap timnas Indonesia Rio Akbar (kanan) beradu cepat dengan I Gusti Bagus Saputra (kiri) pada final hari ke 2 kategori Elite Men Banyuwangi International BMX 2017 di Sirkuit BMX Muncar, Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (23/4/2017). (ANTARA FOTO/Budi Candra Setya)
Jakarta (ANTARA News) - Pengurus Ikatan Sport Sepeda Indonesia justru mengaku beruntung jika dua nomor perlombaan disiplin sepeda BMX dalam cabang balap sepeda Asian Games 2018 dihapus menyusul ketiadaan atlet-atlet pelatnas ISSI pada nomor itu.
"Pengurangan dua nomor perlombaan itu adalah nomor gaya bebas putra dan gaya bebas putri disiplin BMX. Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang minta pengurangan nomor," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari ketika dihubungi media di Jakarta, Senin.
Okto mengatakan penghapusan dua nomor BMX itu semula tidak bertujuan untuk mengakomodasi pergeseran nomor-nomor pertandingan Asian Games 2018 sehingga menambah peluang medali bagi Indonesia.
"Sejak awal, kami memang tidak berencana menggelar nomor gaya bebas BMX. Kami juga tidak perlu melaporkan kepada federasi internasional karena pengurangan nomor BMX itu permintaan dari OCA," ujar Okto.
Selain ketiadaan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional, ISSI juga belum menyiapkan arena perlombaan untuk nomor gaya bebas BMX Asian Games ke-18 itu.
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memproyeksikan pergeseran 12 nomor pertandingan yang dapat memberikan peluang bagi kontingen Merah-Putih dalam Asian Games 2018.
"Cabang tinju dapat bersedia melepaskan tiga nomor pertandingan. Balap sepeda pada disiplin BMX mungkin dua nomor. Tapi, kami masih harus mengolah lagi data yang belum masuk," ujar Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Suwarno.
Suwarno mengatakan keputusan pergeseran nomor pertandingan Asian Games dari total 462 nomor pertandingan harus mendapatkan persetujuan masing-masing federasi internasional cabang olahraga dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Namun, OCA berharap nomor-nomor pertandingan pada cabang olahraga atletik dan akuatik tidak diubah," ujar Suwarno.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan OCA sangat kooperatif terhadap Indonesia terkait pergeseran nomor-nomor pertandingan Asian Games 2018.
"Sejauh itu tidak melanggar dengan apa yang sudah menjadi kesepatan dalam pertemuan delegasi teknis dan jumlah nomor pertandingan tidak berubah dari total 462 nomor pertandingan," ujar Gatot.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) memastikan jumlah nomor pertandingan dalam Asian Games 2018 tetap 462 nomor meskipun mempersilakan Indonesia untuk mengganti-ganti pertandingan yang akan digelar dari 40 cabang olahraga.
"Kami tetap berkomitmen terkait jumlah nomor pertandingan yang telah disepakati oleh panitia koordinasi Asian Games. Tapi, kami luwes terkait penggantian pertandingan dari satu cabang olahraga ke cabang olahraga lain," kata Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah selepas menggelar pertemuan perubahan kontrak tuan rumah Asian Games 2018 di sekretariat Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 di Jakarta, Minggu (15/10).
"Pengurangan dua nomor perlombaan itu adalah nomor gaya bebas putra dan gaya bebas putri disiplin BMX. Dewan Olimpiade Asia (OCA) yang minta pengurangan nomor," kata Ketua Umum PB ISSI Raja Sapta Oktohari ketika dihubungi media di Jakarta, Senin.
Okto mengatakan penghapusan dua nomor BMX itu semula tidak bertujuan untuk mengakomodasi pergeseran nomor-nomor pertandingan Asian Games 2018 sehingga menambah peluang medali bagi Indonesia.
"Sejak awal, kami memang tidak berencana menggelar nomor gaya bebas BMX. Kami juga tidak perlu melaporkan kepada federasi internasional karena pengurangan nomor BMX itu permintaan dari OCA," ujar Okto.
Selain ketiadaan atlet-atlet pemusatan pelatihan nasional, ISSI juga belum menyiapkan arena perlombaan untuk nomor gaya bebas BMX Asian Games ke-18 itu.
Sebelumnya, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) memproyeksikan pergeseran 12 nomor pertandingan yang dapat memberikan peluang bagi kontingen Merah-Putih dalam Asian Games 2018.
"Cabang tinju dapat bersedia melepaskan tiga nomor pertandingan. Balap sepeda pada disiplin BMX mungkin dua nomor. Tapi, kami masih harus mengolah lagi data yang belum masuk," ujar Wakil I Ketua Umum KONI Pusat Suwarno.
Suwarno mengatakan keputusan pergeseran nomor pertandingan Asian Games dari total 462 nomor pertandingan harus mendapatkan persetujuan masing-masing federasi internasional cabang olahraga dan Dewan Olimpiade Asia (OCA).
"Namun, OCA berharap nomor-nomor pertandingan pada cabang olahraga atletik dan akuatik tidak diubah," ujar Suwarno.
Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengatakan OCA sangat kooperatif terhadap Indonesia terkait pergeseran nomor-nomor pertandingan Asian Games 2018.
"Sejauh itu tidak melanggar dengan apa yang sudah menjadi kesepatan dalam pertemuan delegasi teknis dan jumlah nomor pertandingan tidak berubah dari total 462 nomor pertandingan," ujar Gatot.
Dewan Olimpiade Asia (OCA) memastikan jumlah nomor pertandingan dalam Asian Games 2018 tetap 462 nomor meskipun mempersilakan Indonesia untuk mengganti-ganti pertandingan yang akan digelar dari 40 cabang olahraga.
"Kami tetap berkomitmen terkait jumlah nomor pertandingan yang telah disepakati oleh panitia koordinasi Asian Games. Tapi, kami luwes terkait penggantian pertandingan dari satu cabang olahraga ke cabang olahraga lain," kata Presiden OCA Sheikh Ahmad Al Fahad Al Sabah selepas menggelar pertemuan perubahan kontrak tuan rumah Asian Games 2018 di sekretariat Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) 2018 di Jakarta, Minggu (15/10).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2017
Tags: