PBB Usut Dugaan Penganiayaan Pasukan Bangladesh di Kongo
12 Juni 2007 15:37 WIB
Markas PBB (ANTARA News)- Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB), Ban Ki Moon, pada Selasa mengonfirmasikan bahwa badan dunia itu sedang menyelidiki laporan dugaan bahwa pasukan perdamaian PBB asal Bangladesh di Republik Demokratik Kongo (DRC) melakukan penganiayaan dan membunuh para tahanan yang berada di bawah kekuasaan mereka pada 2005.
"Saya sangat prihatin atas insiden ini di mana para tahanan dianiaya secara berlebihan oleh pasukan perdamaian," kata Ban kepada wartawan ketika mempertanyakan tentang laporan dalam suratkabar Inggris Financial Times.
Ia mengatakan bahwa William Swing, Ketua Misi PBB di DRC yang dikenal sebagai MONUC, mendesak dilakukan "penyelidian lebih jauh kasus ini" oleh Kantor Dinas Pengawasan Internal PBB.
"Saya akan mengikuti dari dekat masalah ini, agar kasus seperti ini tidak akan terulang lagi," tambahnya.
Surat kabar Financial Times (FT) melaporkan, PBB sedang menyelidiki tuduhan-tuduhan bahwa pasukan perdamaian Bangladesh memukul dan membunuh para tahanan untuk membalas atas serangan mematikan di daerah Ituri DRC timur pada 2005.
FT mencatat, insiden itu terjadi 27 Februari 2005, ketika sesuai penilaian PBB, delapan tahanan yang berada di bawah kekuasaan Bangladeh berusaha melarikan diri.
Pasukan perdamaian itu kabarnya melepaskan tembakan menewaskan seorang dan mencederai seorang lainnya, yang katanya kemudian meninggal di rumah sakit.
Surat kabar Inggris itu mengatakan, pemeriksaan PBB itu dilakukan dua tahun setelah satu pemeriksaan internal, yang hasilya tidak pernah disiarkan, dan menyimpulkan bahwa tentara-tentara itu menggunakan "kekuatan yang berlebihan" dalam satu kasus usaha melarikan diri, kata para pejabat yang dekat dengan kasus itu.
Insiden yang dituduhkan itu terjadi tiga hari setelah pasukan perdamaian PBB menangkap 30 orang yang diduga anggota milisi, 15 dari mereka ditahan oleh tentara Bangladesh.
Pada hari merikutnya, sembilan tentara Bangladesh tewas dalam satu serangan dekat kota Ndoki.
Bangladesh adalah salah satu negara penyumbang terbesar pasukan PBB yang bertugas di seluruh dunia. Sekitar 8.000 tentara Bangladesh menjalankan tugas dalam sejumlah operasi berbeda untuk pasukan berbaret biru pemeliharaan perdamaian PBB. (*)
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2007
Tags: