Semarang (ANTARA News) - Salah satu bentuk kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan Pemerintah Denmark pada bidang energi terbarukan dan pengelolaan lingkungan di 4 kabupaten/kota, mulai direalisasikan.

Realisasi kerja sama Pemprov Jateng-Denmark itu ditandai dengan "ground breaking" kegiatan proyek percontohan program "Environmental Support Programme Phase 3" (ESP3) oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Timor Leste, Papua Nugini, dan ASEAN Rasmus Abildgaard Kristensen di kantor Bappeda Provinsi Jateng di Semarang, Senin.

Keempat proyek percontohan itu adalah pengembangan pembangkit listrik tenaga surya sistem "off grid" di Pulau Parang, Nyamuk dan Genting, Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara untuk operasional 24 jam, pengumpulan serta pembakaran gas metana dari TPA Jatibarang Semarang untuk pembangkitan listrik berdaya 1 Mega Watt yang akan disambungkan ke jaringan PLN.

Kemudian, pengolahan sampah di TPA Tritih Lor untuk digunakan kembali sebagai bahan bakar, pengolahan limbah cair dan padat dari industri pati onggok di Desa Daleman dan Pucang Miliran, Kecamatan Tulung, Kabupaten Klaten.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa proyek ini merupakan mimpi besar pengelolaan lingkungan dan energi agar menjadi lebih baik lagi kedepannya.

"Hari ini kita sudah ground breaking, harapannya ini akan menjadi percontohan dan direplikasikan di banyak tempat. Saya senang karena dengan teknologi bisa mendorong pengolahan sampah menjadi sesuatu yang berguna serta bermanfaat," katanya.

Ganjar menyebutkan bahwa masyarakat nanti yang akan mengelola dan mendapatkan keuntungan serta manfaat dari proyek kerja sama di bidang energi dan pengelolaan lingkungan tersebut.

"Pemerintah Denmark hanya membantu teknis dan duit, yang memanfaatkan kita sehingga penerima manfaatnya masyarakat," ujarnya.

Manfaat yang diterima masyarakat, kata Ganjar, adalah limbah yang tertangani dan diolah menjadi energi, serta penghematan pengeluaran anggaran untuk pengolahan sampah.

Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Kristensen mengungkapkan bahwa pertimbangan utama dipilihnya Provinsi Jateng menjadi lokasi proyek percontohan di bidang energi dan pengelolan lingkungan karena Gubernur Ganjar Pranowo dinilai sebagai sosok yang visioner.

"Pemimpin di sini (Provinsi Jawa Tengah) bisa melihat ada beberapa potensi seperti mengubah limbah menjadi energi. Selain itu ada situasi yang memungkinkan untuk secara teknis kami melakukam dan menerapkan teknologi," tuturnya.

Proyek ESP3 di Jateng diharapkan dapat menjadi langkah awal untuk menuju Indonesia Hijau dan memberikan solusi alternatif masalah limbah dan energi baru terbarukan.

(U.KR-WSN/C004)