Riyadh (ANTARA News) - Arab Saudi membantah pejabatnya mengunjungi Israel setelah media Israel mewartakan bahwa seorang pangeran senior melakukan perjalanan diplomatik rahasia ke sana.

"Laporan-laporan mengenai kunjungan rahasia seorang pejabat Saudi ke Israel yang muncul di beberapa media tidak berdasar," kata seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Saudi, Minggu waktu setempat.

"Arab Saudi selalu transparan mengenai kontak dan kunjungan" ke luar negeri, kata juru bicara tersebut dalam pernyataan yang disiarkan kantor berita negara SPA.

Radio Israel bulan lalu melaporkan bahwa Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman diam-diam bertemu dengan pejabat di Israel. Para pejabat Israel tidak pernah mengonfirmasi laporan-laporan itu.

Pada 2002, Arab Saudi mengusulkan insiatif perdamaian yang mencakup tawaran kepada negara-negara Arab untuk mengakui Israel dan sebagai imbalannya Israel harus menarik diri dari wilayah yang diduduki pada 1967, serta pembentukan negara Palestina.

Rencana itu tidak pernah dilaksanakan. Tidak ada indikasi negara-negara Arab akan secara formal mengakui Israel. Namun seperti Israel, kebanyakan negara Teluk seperti Arab Saudi memprioritaskan pengekangan pengaruh regional kawasan, demikian menurut siaran kantor berita AFP. (mr)