Filipina umumkan operasi militer di Marawi telah berakhir
23 Oktober 2017 12:27 WIB
Kendaraan Personel Bersenjata (APC) dan pasukan pemerintah berjalan menuju jembatan Mapandi setelah 100 hari pertempuran intensif antara tentara dengan pemberontak dari kelompok Maute, yang mengambil alih sebagian besar kota Marawi, di selatan Filipina, Rabu (30/8/2017). (REUTERS/Froilan Gallardo)
Clark, Filipina (ANTARA News) - Filipina mengumunkan akhir pertempuran selama lima bulan di bagian selatan Kota Marawi antara pasukan keamanan Filipina dan militan yang loyal kepada ISIS.
"Tidak ada lagi militan di Marawi," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada wartawan di Clark di sela pertemuan para menteri pertahanan Asia Tenggara.
Panglima angkatan bersenjata Jenderal Eduardo Ano mengungkapkan paling sedikit 42 jenazah pemberontak ditemukan di dua gedung dan di sebuah masjid di zona pertempuran.
Pendudukan kota Marawi oleh pemberontak pro-ISIS telah menjadi tantangan keamanan internal paling besar bagi Filipina dalam beberapa tahun terakhir ini, demikian Reuters.
"Tidak ada lagi militan di Marawi," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana kepada wartawan di Clark di sela pertemuan para menteri pertahanan Asia Tenggara.
Panglima angkatan bersenjata Jenderal Eduardo Ano mengungkapkan paling sedikit 42 jenazah pemberontak ditemukan di dua gedung dan di sebuah masjid di zona pertempuran.
Pendudukan kota Marawi oleh pemberontak pro-ISIS telah menjadi tantangan keamanan internal paling besar bagi Filipina dalam beberapa tahun terakhir ini, demikian Reuters.
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2017
Tags: