Jakarta (ANTARA News) - Pimpinan Dewan Pimpinan Pusat Partai Nasional Demokrat (DPP Nasdem) menuntut Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyampaikan prmohonan maaf kepada Pemerintah Republik Indonesia terkait penolakan terhadap kunjungan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.
"Partai Nasdem mendesak pemerintah AS untuk menjaga relasi diplomatik kedua negara yang selama ini berjalan baik dengan tidak melakukan tindakan ceroboh," kata Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G. Plate di Jakarta, Minggu.
Johnny menegaskan, Pemerintah AS harus mengklarifikasi dan menjelaskan peristiwa pencekalan terhadap Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang hendak berkunjung ke AS.
Ia juga mendorong Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi agar aktif meminta klarifikasi Gedung Putih agar marwah TNI dan harga diri Bangsa Indonesia tetap terjaga.
(Baca juga: Dubes AS minta maaf penolakan atas Panglima TNI)
"Partai Nasdem juga mendukung Panglima TNI untuk tetap fokus melaksanakan tugas pertahanan dan keamanan negara," ujar Johnny.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo diundang Panglima Angkatan Bersenjata AS Jenderal AS Joseph F Duford guna menghadiri acara "Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization" (VEOs) di Washington DC pada 23--24 Oktober 2017.
Namun, Gatot urung berangkat ke acara lantaran menerima pemberitahuan dari "Custom and Border Protection" AS terkait larangan kepada Gatot untuk memasuki wilayah AS, dan informasi diterimanya sesaat hendak berangkat menggunakan pesawat Emirates Airlines di Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten pada Sabtu (21/10) pukul 17.50 WIB.
Nasdem tuntut Presiden Trump minta maaf ke Indonesia
23 Oktober 2017 02:38 WIB
Sekretaris Jenderal DPP Partai Nasdem Johnny G. Plate. (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: