London (ANTARA News) - Manchester City menyatakan bahwa mereka sedang dalam pembicaraan dengan para penasehat Thaksin Shinawatra terkait proposal mantan perdana menteri Thailand itu untuk mengambilalih klub liga utama Inggris tersebut, sementara pemerintah berkuasa Thailand mengumumkan akan membekukan aset Thaksin. Pemerintah Thailand dukungan militer pada Senin mengatakan akan menyita 21 rekening bank bernilai 1,53 miliar dolar AS milik Thaksin dan istrinya. Pengumuman oleh Komite Pemeriksaan Aset (AEC), yang dibentuk setelah kudeta September terhadap Thaksin, merupakan kelanjutan dari pengusutan berbulan-bulan atas tuduhan korupsi selama lima tahun yang dilakukan Thaksin ketika berkuasa. Belum ada tuduhan yang dilayangkan di pengadilan, tapi AEC mengatakan dalam pernyataan, mereka sampai pada kesimpulan bahwa "Thaksin dan kroninya terlibat korupsi dan melakukan kesalahan." Thaksin yang dilarang kembali ke Thailand sejak kudeta tak berdarah, menegaskan pada 1 Mei bahwa dia mengajukan proposal untuk mengambil-alih Manchester City. Penasihat hukumnya Noppadon Pattama akhir Mei lalu mengatakan kepada Reuters bahwa Thaksin sudah mengajukan tawaran resmi terhadap klub liga utama itu dan berharap akan merampungkan pengambil-alihan pada awal Juni. Pernyataan City Menyusul berita pembekuan aset Thaksin Senin, Manchester City mengeluarkan pernyataan kepada kantor bursa yang disiarkan pada situs resmi klub itu. "Direksi menerima informasi yang berasal dari Thailand mengenai Dr Shinawatra dan pembekuan asetnya," demikian pernyataan itu. "Direksi dan para penasihat mereka sudah berbicara dengan penasihat Dr Shinawatra untuk memastikan dampak dari perkembangan ini terhadap minat klien mereka dalam kaitan tawaran terhadap perusahaan." Koran-koran Inggris Selasa memberitakan, pembekuan aset itu menimbulkan keraguan apakah pengambil-alihan itu yang diperkirakan bernilai 196.8 juta dolar AS akan tetap berlangsung. Tapi Noppadon seperti dikutip Daily Telegraph berkata: "Negosiasi masih berlangsung sesuai dengan undang-undang Inggris. Hasilnya tampaknya akan memuaskan dan negosiasi tidak akan berlangsung lama." Anggota AEC Kaewsun Atibhodhi mengatakan dalam jumpa pers Senin, pembekuan aset itu bukan final dan mengatakan Thaksin akan melawannya di pengadilan. "Mulai sekarang kami harus menyita aset itu. AEC punya cukup bukti bahwa dia melakukan kesalahan," kata Kaewsun. Thaksin yang pengusaha telekomunikasi itu gagal dalam usahanya untuk membeli rival City dalam liga utama, Liverpool seharga 65 juta pound tiga tahun lalu dan kini menetap di London, demikian Reuters.(*)