Medan (ANTARA News) - Managemen PSMS keberatan atas sanksi yang dijatuhkan Komisi Displin (Komdis) PSSI kepada PSMS yang merupakan buntut dari kerusuhan antar penonton saat menghadapi Persita Tangerang 11 Oktober lalu di Stadion Mini Cibinong, Kabupaten Bogor.
Ketua Bidang Kompetisi PSMS Julius Raja di Medan, Sabtu, mengatakan, pihaknya keberatan dengan sanksi yang diberikan tersebut karena menurut dia sanksi itu tidak tepat, terlebih saat insiden tersebut terjadi mereka menjadi tamu di kandang Persita.
"Kita tentunya mempertanyakan alasan dari Komdis PSSI memberikan hukuman pada kita. Saat sidang kita juga tak diundang yang seharusnya bisa menjadi ajang pembelaan," katanya.
Akibat insiden tersebut, PSMS terkena hukuman empat laga tanpa penonton, sekaligus denda sebesar Rp30 juta yang cukup merugikan bagi klub kebanggan masyarakat Kota Medan itu, yang akan berjuang di babak delapan besar Liga 2 Indonesia.
Terkait sanksi tersebut, lanjut dia, managemen PSMS pada Senin (23/10) akan melakukan rapat, untuk menyikapinya, apakah akan menerima atau mengajukan banding ke Komdis PSSI.
"Komdis kan bisa melihat hasil rekaman keributan itu. Siapa yang memulai keributan dan siapa yang terlibat keributan. Di rekaman itu suporter PSMS justru hanya diam dan tak terlibat kerusuhan," katanya.
Meski demikian ia mengaku keputusan Komdis PSSI tersebut harus menjadi pelajaran bagi semua pihak, sehingga kedepannya tidak terjadi lagi insiden yang sama, karena keributan antar penonton hanya akan merugikan klub dan merusak citra sepak bola nasional.
"Misalnya saja sanksi terhadap PSMS yang dalam empat laga tidak bisa disaksikan oleh suporter sangat merugikan bagi kita semua. Suporter fanatik kita tentunya akan sangat kecewa tidak bisa menyaksikan laga tim kesayangannya di babak delapan besar nanti," katanya.
PSMS keberatan sanksi dari Komdis PSSI
21 Oktober 2017 15:32 WIB
PSMS Medan (int)
Pewarta: Juraidi
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: