Kadin rekomendasikan kartu perjalanan bisnis IORA
20 Oktober 2017 22:31 WIB
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan Yugi Prayanto (tengah) ketika berbicara pada Pertemuan IORA (Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudera Hindia) di Durban Afrika Selatan belum lama berselang. (istimewa)
Jakarta (ANTARA News) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia merekomendasikan kepada negara-negara yang tergabung dalam Asosiasi Negara-negara Pesisir Samudra Hindia (Indian Ocean Rim Association - IORA) untuk segera menerbitkan Kartu Perjalanan Bisnis IORA (IORA Business Travel Card).
Siaran pers Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, di Jakarta, Jumat, menyebutkan penerbitan kartu Perjalanan Bisnis IORA itu sangat penting untuk menggenjot kemajuan bisnis di kawasan Samudera Hindia.
Kartu perjalanan bisnis itu akan sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan hubungan bisnis serta kegiatan perdagangan dan kerjasama investasi di negara-negara pesisir Samudera Hindia.
"Mungkin proses yang harus direalisasikan tidak mudah. Kita harus terus mendorong pemerintah dalam menjajaki kemungkinan ini. Pada akhirnya yang kita harapkan adalah peningkatan perdagangan intra regional di kawasan Samudera Hindia," kata Yugi yang baru mengikuti pertemuan IORA di Durban, Afrika Selatan.
Menurut dia, pemerintah negara-negara IORA harus memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada para pelaku usaha untuk mengeksplorasi berbagai peluang bisnis untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari keanggotaan IORA.
Kekuatan kerjasama IORA, lanjutnya, terletak pada lautan. Oleh karena itu, potensi ekonomi dan masa depan kerjasama negara-negara anggota asosiasi itu terletak di lautan.
Lebih dari itu, meski dinamika perkembangan ekonomi global belum kondusif, pihaknya meyakini kerjasama maritim IORA bisa diperkuat dengan membangun konektivitas yang baik.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan juga mengemukakan bahwa Ketua Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF) yang baru terpilih, Tshepo Kgadima dari Afrika Selatan menyatakan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia dalam IORBF periode 2015-2017.
Menurut Tshepo, Indonesia telah mendorong komunitas bisnis untuk berpartisipasi dalam pameran perdagangan tahunan Indonesia yang berimbas pada penguatan jaringan antar komunitas bisnis di wilayah Samudra Hindia.
Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya menghilangkan hambatan untuk memungkinkan arus bebas barang, layanan, investasi, pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia serta berharap ke depan adanya peningkatan kerjasama investasi dan pariwisata.
Tshepo menerangkan, negara-negara Anggota IORA mencapai 70 persen dari perdagangan dunia serta memiliki populasi sebesar 2,6 miliar dengan gabungan PDB sebesar 9 triliun dolar AS.
Keberhasilan negara-negara IORA, lanjutnya, hanya akan ditentukan oleh komitmen bersama untuk berkolaborasi dalam integrasi kegiatan geoekonomi dan geostrategis.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan menambahkan, tahun ini Pemerintah Indonesia menyerahkan kepemimpinan sebagai Ketua IORA kepada Afrika Selatan.
KTT IORA mempertemukan 21 pemimpin negara anggota yang menegaskan visi dan misi dari asosiasi tersebut, yakni stabilitas dan perdamaian di Samudera Hindia, kerjasama ekonomi, dan interaksi sosial budaya masyarakat di antara negara-negara Samudera Hindia.
(T.KR-LWA/B012)
Siaran pers Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan, Yugi Prayanto, di Jakarta, Jumat, menyebutkan penerbitan kartu Perjalanan Bisnis IORA itu sangat penting untuk menggenjot kemajuan bisnis di kawasan Samudera Hindia.
Kartu perjalanan bisnis itu akan sangat bermanfaat bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan hubungan bisnis serta kegiatan perdagangan dan kerjasama investasi di negara-negara pesisir Samudera Hindia.
"Mungkin proses yang harus direalisasikan tidak mudah. Kita harus terus mendorong pemerintah dalam menjajaki kemungkinan ini. Pada akhirnya yang kita harapkan adalah peningkatan perdagangan intra regional di kawasan Samudera Hindia," kata Yugi yang baru mengikuti pertemuan IORA di Durban, Afrika Selatan.
Menurut dia, pemerintah negara-negara IORA harus memberi kesempatan sebaik-baiknya kepada para pelaku usaha untuk mengeksplorasi berbagai peluang bisnis untuk memastikan bahwa mereka mendapatkan manfaat dari keanggotaan IORA.
Kekuatan kerjasama IORA, lanjutnya, terletak pada lautan. Oleh karena itu, potensi ekonomi dan masa depan kerjasama negara-negara anggota asosiasi itu terletak di lautan.
Lebih dari itu, meski dinamika perkembangan ekonomi global belum kondusif, pihaknya meyakini kerjasama maritim IORA bisa diperkuat dengan membangun konektivitas yang baik.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan juga mengemukakan bahwa Ketua Indian Ocean Rim Business Forum (IORBF) yang baru terpilih, Tshepo Kgadima dari Afrika Selatan menyatakan apresiasinya atas kepemimpinan Indonesia dalam IORBF periode 2015-2017.
Menurut Tshepo, Indonesia telah mendorong komunitas bisnis untuk berpartisipasi dalam pameran perdagangan tahunan Indonesia yang berimbas pada penguatan jaringan antar komunitas bisnis di wilayah Samudra Hindia.
Dia mengatakan, pihaknya akan berupaya menghilangkan hambatan untuk memungkinkan arus bebas barang, layanan, investasi, pariwisata dan pengembangan sumber daya manusia serta berharap ke depan adanya peningkatan kerjasama investasi dan pariwisata.
Tshepo menerangkan, negara-negara Anggota IORA mencapai 70 persen dari perdagangan dunia serta memiliki populasi sebesar 2,6 miliar dengan gabungan PDB sebesar 9 triliun dolar AS.
Keberhasilan negara-negara IORA, lanjutnya, hanya akan ditentukan oleh komitmen bersama untuk berkolaborasi dalam integrasi kegiatan geoekonomi dan geostrategis.
Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Kelautan dan Perikanan menambahkan, tahun ini Pemerintah Indonesia menyerahkan kepemimpinan sebagai Ketua IORA kepada Afrika Selatan.
KTT IORA mempertemukan 21 pemimpin negara anggota yang menegaskan visi dan misi dari asosiasi tersebut, yakni stabilitas dan perdamaian di Samudera Hindia, kerjasama ekonomi, dan interaksi sosial budaya masyarakat di antara negara-negara Samudera Hindia.
(T.KR-LWA/B012)
Pewarta: Libertina Widyamurti Ambari
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2017
Tags: