Jayapura (ANTARA News) - PT Freeport Indonesia (FI) hingga kini menutup sementara operasional di tambang bawah tanah Big Gossan, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, pasca-tewasnya karyawan sub kontraktor akibat menghirup gas beracun.
"Belum dipastikan sampai kapan lokasi tersebut ditutup," kata juru bicara PT Freeport Indonesia Rizal
Pratama yang dihubungi melalui telepon selularnya dari Jayapura, Jumat.
Hal itu, menurut dia, dilakukan karena investigasi masih dilakukan di areal tersebut.
Sampai kini, dikemukakannya, hasil investigasi belum diketahui, termasuk penyebab terjadinya gas beracun hingga menyebabkan satu karyawan tewas dan dua orang lainnya harus dirawat di rumah sakit.
Insiden yang terjadi Rabu dini hari (18/10) sekitar pukul 01.15 WIT menyebabkan karyawan kontraktor Hendry Munardi (49) meninggal dunia dan dua karyawan lainnya harus dirawat saat bertugas di area tambang bawah tanah Big Gossan.
"Kami sangat berduka atas kejadian tersebut, serta menghaturkan ucapan bela sungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan," demikian Rizal Pratama.
Pada Selasa, 14 Mei 2013, di kawasan Big Gossan pernah pula terjadi insiden runtuhnya terowongan di ruang pelatihan area tambang PT Freeport Indonesia sehingga membawa korban 28 pekerja
meninggal dan 10 pekerja selamat, dan lima diantaranya mengalami luka berat.
PT Freeport masih tutup tambang bawah tanah Big Gossan
20 Oktober 2017 14:35 WIB
Dokumen foto kawryawan PT. Freeport Indonesia berkumpul di Mile 72 kawasan Big Gossan, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, Kamis (16/5/2013). (ANTARA)
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2017
Tags: