Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar Rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Jumat pagi, bergerak menguat sebesar 11 poin menjadi Rp13.504 dibandingkan sebelumnya pada posisi Rp13.515 per dolar Amerika Serikat (AS).

Analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada di Jakarta, Jumat mengatakan bahwa sentimen kebijakan Bank Indonesia yang memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan 7-Day Reverse Repo Rate di level 4,25 persen cukup menjaga harapan positif bagi ekonomi nasional sehingga rupiah mengalami apresiasi.

"Meski pergerakannya terbatas, namun kebijakan Bank Indonesia itu cukup memberikan dampak positif bagi mata uang domestik," katanya.

Menurut dia, terbatasnya pergerakan rupiah seiring dengan masih adanya potensi kenaikan tingkat suku bunga The Fed pada Desember tahun ini.

"Potensi kenaikan suku bunga itu yang dapat mendorong dolar AS mengalami apresiasi," katanya.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih menambahkan bahwa kebijakan Bank indonesia dinilai memadai untuk menjaga laju inflasi sesuai dengan sasaran dan defisit transaksi berjalan pada level yang sehat.

Sementara itu, lanjut dia, lembaga pemeringkat Moody's mengingatkan Bank Indonesia untuk berhati-hati di tengah sentimen kebijakan suku bunga the Fed yang akan naik.