Jakarta (ANTARA News) - Menghisap rokok walau sebatang dua batang namun terus menerus tak hanya berdampak buruk untuk organ tubuh vital semisal paru-paru.

"Proses menghisap itu kan mulut posisinya seperti mencucu, akan mempertegas kerutan. Ditambah lagi asap, polusi," ujar Spesialis kulit, dr Fitria Amalia, SpKK, M.Kes dalam media gathering di Jakarta, Kamis.

Kebiasaan ini juga bisa memunculkan kerutan-kerutan di kulit terutama bagian sekitar mulut dan pipi, menurut ahli kesehatan.

Di samping kebiasaan merokok, paparan sinar matahari terus menerus tanpa perlindungan dari dalam dan luar ditambah polusi, juga berkontribusi besar dalam penuaan kulit.

"Paling berat radiasi paparan sinar matahari walaupun hanya beberapa menit tetapi rutin tanpa proteksi dari luar dan dalam, bisa mempengaruhi kesehatan kulit," kata Amel.

Kondisi ini bisa semakin diperparah bila seseorang menerapkan gaya hidup tak sehat seperti banyak mengonsumsi makanan berpengawet, mengandung pewarna dan kerap mengalami stres.

Sejumlah tanda yang bisa menjadi prediktor mulainya penuaan kulit antara lain: muncul kerutan, perubahan warna kulit, kulit menjadi kusam dan kering.

"Pembuluh darah lebih mudah pecah sehingga mudah memar, mudah berdarah," tutur Amel.

Tanda lainnya yakni rambut mulai beruban, rambut menipis, bagian dahi terlihat garis-garis, dahi mencekung, pipi mengendur, massa lemak menurun, densitas kulit menurun, leher mengendur dan perubahan pigmentasi.