Banda Aceh (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kelas I Blang Bintang menyatakan delapan titik panas terdeteksi di wilayah Aceh.

"Pagi ini, satelit mendeteksi terdapat delapan hotspot," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Blang Bintang Zakaria, di Aceh Besar, Kamis.

Dia mengatakan, titik panas itu terpantau berada pada enam kabupaten di provinsi yang terletak di bagian paling ujung utara dari Pulau Sumatera.

Sebanyak empat titik panas dari total delapan titik itu, lanjutnya, berada pada dua daerah dengan wilayah penyebaran pada empat kecamatan yakni Beutong dan Darul Makmur di Kabupaten Nagan Raya, serta Syiah Utama dan Pintu Rima Gayo untuk daerah penghasil kopi di Kabupaten Bener Meriah.

Sisanya empat titik panas lagi, terdeteksi pada empat kabupaten dengan wilayah sebaran masing-masing satu titik panas setiap kecamatan.

"Kecamatan Tripe Jaya di Gayo Lues, Bakongan untuk Aceh Selatan, Arongan Lambaek di Aceh Barat, dan Seulimun untuk Aceh Besar," katanya pula.

"Titik panas yang terjadi memiliki tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan mulai dari 61 hingga 87 persen. Hanya satu titik dengan kepercayaan 45 persen," kata Zakaria.

Deputi Bidang Meteorogi BMKG Yunus S Swarinoto telah mengingatkan, wilayah di Aceh perlu mewaspadai kemunculan titik panas akibat meningkat intensitas cuaca kering.

BMKG Aceh sebelumnya telah mengungkapkan, titik panas memungkinkan terjadi karena pada beberapa kabupaten terutama bagian barat-selatan adalah daerah non-zoom atau tak kenal musim.

"Meski begitu, kondisi cuaca tidak akan menyebabkan terjadi kebakaran lahan dan hutan jika tidak ada faktor manusia yang melakukan pembakaran," ujarnya pula.