Wapres minta Kemenpora-KONI tindaklanjuti Perpres Olahraga
18 Oktober 2017 18:44 WIB
Arsip. Wakil Presiden Jusuf Kalla (kedua kanan) didampingi (dari kanan ke kiri) Ketua INASGOC Erick Thohir, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Dirut PPK GBK Winarto, dan Sesmenpora Gatot S Dewa Broto meninjau proyek renovasi Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017). Wapres Jusuf Kalla mengunjungi sejumlah venue Asian Games 2018 untuk memastikan proyek tersebut selesai sesuai target.(ANTARA/Sigid Kurniawan)
Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta Kementerian Pemuda dan Olahraga dan KONI menindaklanjuti Perpres tentang Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional menyusul persiapan penandatanganan pengganti Perpres 15/2016 tentang Program Indonesia Emas.
"Wapres mengatakan draf Perpres segera ditandatangani Presiden. Wapres menekankan Perpres bertujuan penyederhanaan proses birokrasi dan kebutuhan anggaran dari Kemenpora langsung diberikan kepada cabang-cabang olahraga unggulan tertentu," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S.Dewa Broto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kemenpora, lanjut Gatot, akan lebih fokus terhadap pembenahan sistem dan pola penganggaran yang selama ini merupakan salah satu permasalahan dalam pengembangan Prima.
"Berbagai kendala itu kami benahi agar tidak terulang kembali. Kami juga akan mengganti personil yang bertanggung jawab sebagai pejabat pembuat komitmen," kata Gatot.
Gatot mengatakan akan segera berkoordinasi dengan KONI terkait pemberlakukan Perpres Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional yang akan segera ditandatangani sebelum 2018.
Kemenpora akan menggelar rapat koordinasi dengan KONI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan pengurus Prima dalam rapat pada Kamis (19/10).
"Wapres meminta KONI yang akan melakukan fungsi pengawasan agar target meraih posisi 10 besar Asian Games 2018 dapat tercapai dan jumlah medali emas harus lebih banyak dibanding yang dipaparkan dalam rapat itu," kata Gatot.
Wapres yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games, menurut Gatot, akan bertemu dengan sejumlah pimpinan pengurus cabang olahraga terkait penggunaan anggaran Satlak Prima.
"Anggaran PRIMA yang sudah digunakan sekitar Rp253 milyar dari total anggaran tahun 2017 sebesar Rp499 milyar. KONI dan cabang-cabang olahraga tertentu agar memanfaatkan anggaran yang tersisa dalam waktu dua bulan terakhir," ujar Gatot.
Sementara, KOI dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) diminta untuk mengamankan sejumlah nomor pertandingan potensial bagi Indonesia tanpa mengubah jumlah cabang olahraga maupun jumlah nomor pertandingan sebanyak 462 nomor.
"Wapres mengatakan draf Perpres segera ditandatangani Presiden. Wapres menekankan Perpres bertujuan penyederhanaan proses birokrasi dan kebutuhan anggaran dari Kemenpora langsung diberikan kepada cabang-cabang olahraga unggulan tertentu," kata Sekretaris Kemenpora Gatot S.Dewa Broto dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu.
Kemenpora, lanjut Gatot, akan lebih fokus terhadap pembenahan sistem dan pola penganggaran yang selama ini merupakan salah satu permasalahan dalam pengembangan Prima.
"Berbagai kendala itu kami benahi agar tidak terulang kembali. Kami juga akan mengganti personil yang bertanggung jawab sebagai pejabat pembuat komitmen," kata Gatot.
Gatot mengatakan akan segera berkoordinasi dengan KONI terkait pemberlakukan Perpres Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional yang akan segera ditandatangani sebelum 2018.
Kemenpora akan menggelar rapat koordinasi dengan KONI, Komite Olimpiade Indonesia (KOI), dan pengurus Prima dalam rapat pada Kamis (19/10).
"Wapres meminta KONI yang akan melakukan fungsi pengawasan agar target meraih posisi 10 besar Asian Games 2018 dapat tercapai dan jumlah medali emas harus lebih banyak dibanding yang dipaparkan dalam rapat itu," kata Gatot.
Wapres yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pengarah Asian Games, menurut Gatot, akan bertemu dengan sejumlah pimpinan pengurus cabang olahraga terkait penggunaan anggaran Satlak Prima.
"Anggaran PRIMA yang sudah digunakan sekitar Rp253 milyar dari total anggaran tahun 2017 sebesar Rp499 milyar. KONI dan cabang-cabang olahraga tertentu agar memanfaatkan anggaran yang tersisa dalam waktu dua bulan terakhir," ujar Gatot.
Sementara, KOI dan Panitia Penyelenggara Asian Games (INASGOC) diminta untuk mengamankan sejumlah nomor pertandingan potensial bagi Indonesia tanpa mengubah jumlah cabang olahraga maupun jumlah nomor pertandingan sebanyak 462 nomor.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2017
Tags: